Cerpen Yudhi Herwibowo (Jawa Pos, 27 Mei 2018)

Ular-ular Merah dalam Tubuh Kakek ilustrasi Budiono/Jawa Pos
AKU cukup terkejut, di malam yang seharusnya sudah sangat larut ini, ada juga orang yang masuk ke kamar ini, dan melihat sesuatu yang seharusnya tak dilihatnya!
Ia, si cucu kesayangan, terpaku melihat ular-ular yang sedang merayap masuk ke tubuh kakeknya, yang sudah beberapa hari ini nyaris tak bergerak. Membuatnya langsung berteriak, hingga membangunkan ibunya.
“Kakek sudah mati!” serunya berulang kali saat ibunya muncul.
“Kau ini! Kurang ajar sekali mengatakan hal seperti itu!” Sang ibu yang masih mengantuk nampak gusar.
“Tapi… ada ular dalam tubuh kakek! Jumlahnya banyak, dan mereka bersembunyi lewat luka-luka yang menganga itu!”
“Dasar anak penghayal! Bagaimana bisa ular bersembunyi di tubuh manusia!”
“Maka itulah aku bilang tadi… kalau kakek sudah mati!”
“Hentikan ucapanmu! Bisa kualat kau nanti!”
Si cucu hanya bisa terdiam. Namun sejak itu, ia yang biasanya selalu melendot manja di tubuh kakeknya, dan mau mengurusi semua kebutuhan kakeknya selama sakit, tak mau lagi mendekat. Bahkan memasuki kamarnya pun enggan. Ia hanya berdiri di ambang pintu, dengan wajah setengah ketakutan.
Aku hanya tersenyum melihatnya.
hamba Allah
What a great story!!
Alfi Syahril
Kisah dan alur ceritanya keren.
dawam
Wadhuh.
Aku uga pengin nulis cerita “misteri” ngene iki.
grewlay
Awalnya agak kebingungan bacanya. Tapi serius deh ini kereeeen