Cerpen Fadhila Syahda F.A. (Rakyat Sumbar, 01-02 Desember 2018)

Meraih Bintang ilustrasi Rakyat Sumbar
DI bawah terik panas matahari, terdapat gadis cantik yang sedang menyampaikan pidato dengan semangat membara bagai api yang membara di hadapan lautan anak SMA. Gadis itu merupakan ketua OSIS di sekolahnya yang dikenal sebagai seorang yang baik hati, pintar, cantik dan memiliki perilaku yang sangat disegani oleh semua warga sekolah. Ia sering menjuarai perlombaan tingkat nasional yang menjadikannya sebagai anak emas di sekolahnya.
Gadis itu bernama Dina. Dina duduk di kelas XI di salah satu sekolah terkenal di Jakarta. Dina berasal dari keluarga sederhana yang hidup di tengah-tengah kemewahan Ibu Kota Jakarta. Dina hidup bersama seorang adik yang bernama Alya dan kedua orangtuanya. Ayah Dina bekerja sebagai seorang PNS, sedangkan ibu Dina sebagai ibu rumah tangga.
Dina begitu menyayangi keluarganya terutama kedua orangtuanya karena mereka telah membesarkannya dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang. Sejak kecil, Dina sangat hormat dan patuh terhadap orangtuanya. Dina diajarkan supaya menjadi anak yang sopan dan baik hati di lingkungan sekolah, masyarakat, dan di segala tempat.
“Selamat pagi, Dina,” ucap pak satpam sembari membuka gerbang.
“Selamat pagi, Pak,” jawab Dina dengan sopan sembari mencium tangan satpam.
Semua warga sekolah menghormati Dina, contohnya penjual makanan di kantin,teman-temannya, guru, pegawai TU bahkan satpam penjaga sekolah menghormati Dina karena Dina anak yang sangat sopan.
Decitan sepatu terdengar nyaring di koridor kelas ketika ada seorang perempuan yang lari terbirit-berit menuju kelas karena khawatir dihukum oleh Pak Budi.
“Huhhh capekk banget nih, Din. Gue lari dari depan gerbang ke kelas udah kaya pembalap motor aja gara-gara takut kena hukum sama Pak Budi,” ucap Vina dengan terengah-engah dengan banyak keringat bercucuran di lehernya.
Leave a Reply