Cerpen, Kedaulatan Rakyat, Sungging Raga

Tersandar di Sialang Pasung

1
(1)

Cerpen Sungging Raga (Kedaulatan Rakyat, 10 Maret 2019)

Tersandar di Sialang Pasung ilustrasi Joko Santoso - Kedaulatan Rakyatw.jpg

Tersandar di Sialang Pasung ilustrasi Joko Santoso/Kedaulatan Rakyat 

JIKA Anda naik perahu kayu dari Selatpanjang menuju dermaga Sialang Pasung di Pulau Rangsang, Anda akan mendapati sebuah perahu besar yang tampak kesepian, tertambat pada tambang dan tiang-tiang bambu yang kokoh.

Perahu itu kini memang tak lagi digunakan, tapi ia memiliki sebuah cerita yang telah membentang selama seratus tahun lebih. Cerita yang bermula pada masa para penjajah Belanda masih berkeliaran di Kepulauan Meranti.

Alkisah, di masa itu, hiduplah seorang gadis jelita dari Pulau Rangsang, sebut saja namanya Nalea. Ia anak dari seorang pencari sagu. Meskipun hidup dalam keluarga sederhana, kecantikannya yang mulai terlihat di usia remaja itu begitu cepat tersebar luas dari mulut ke mulut, hingga dari laut ke laut.

Di antara orang-orang yang mendengar cerita itu adalah Kolonel Rafael von Hammersdeer, yang saat itu bertugas di pelabuhan Camat Tebingtinggi. Seperti diembuskan angin laut, Kolonel Rafael penasaran dengan kabar tentang Nalea. Apalagi, para kuli angkut suka membicarakan kecantikan Nalea di sela-sela kesibukan mereka, sambil berangan-angan untuk mendapatkannya. Maka dengan jabatannya yang tinggi, Kolonel pun mudah saja berangkat bersama pengawalnya ke pulau Rangsang, dan langsung mencari rumah gadis itu, yang terletak di belakang Musala Baiturrohim.

Ketika akhirnya bertemu dan melihat kecantikan Nalea, Kolonel Rafael von Hammersdeer seperti hendak pingsan, ia seakan melihat sesuatu yang lebih rapuh dari cahaya, tapi lebih tajam dari kilat yang menyambar hatinya. Ia pun langsung meminangnya. Orangtua Nalea langsung setuju, disebabkan Kolonel membawa sejumlah uang dan sertifikat tanah yang siap ditandatangani, tapi Nalea menolak mentah-mentah.

Baca juga  Capung-Capung Pembunuh

“Aku tidak bisa dipinang kecuali dengan memenuhi syarat yang kubuat sendiri,” ujarnya, mencoba mempermainkan perasaan.

“Apa itu?” tanya sang kolonel muda.

Loading

Average rating 1 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

1 Comment

  1. tiamenara

    Tolonglah, penulis ini lucu sekali.

Leave a Reply

error: Content is protected !!