Cerpen, Muhajir Arrosyid, Solo Pos

Kelingking Ungu Astuti

0
(0)

Cerpen Muhajir Arrosyid (Solo Pos, 23 Juni 2019)

Kelingking Ungu Astuti ilustrasi Solo Posw.jpg

Kelingking Ungu Astuti ilustrasi Solo Pos

Suryat melolos satu lembar merah dan dia serahkan kepadaku. Hal itu dia lakukan setelah aku memujinya sambil memelintir kumisnya. “Ih Mas Suryat gemesin deh”.

Suryat adalah satu dari sekian pelangganku. Dua minggu ini dia rutin mampir di runganku. Setiap hari ia menghabiskan waktu dua sampai tiga jam bersamaku. Pemandu lagu beruntung jika berkesempatan menemaninya. Ia gampang memberi uang.

“Ti Astuti ajari aku nyanyi ya?”

“Lo belajar nyanyi kok di sini toh Mas. Belajar ya di tempat kursus nyanyi.”

“Di sini saja enak Ti.”

Suryat minta diajari nyanyi. Dia menghafalkan satu lagu. Besok kalau ada acara syukuran kemenangan caleg yang dia dukung, Suryat mau menyanyi satu lagu. Suryat ingin orang-orang terkaget mendengar kemampuannya menyanyi. Sambil latihan nyanyi ia bicara tentang pekerjaannya. Suka tidak suka, paham tidak paham aku mendengarkannya.

“Pemilu memasuki masa tenang. Ini saat paling menentukan.”

“Saat paling menentukan kok malah ditinggal di sini Mas?”

“Habis kamu nggemesin sih.”

Suryat menyambung pembicaraan. “Pasang gambar, doa bersama, mengunjungi rumahrumah sudah dilakukan, tetapi jika tidak disempurnakan dengan amplop, hasil suara tidak maksimal. Atas keyakinan seperti itu aku mendapatkan pekerjaan menjadi tim sebar, sebar uang.”

“Wah asyik toh Mas. Kerja kok enak ya sebar-sebar uang. Pahalanya banyak tuh buat seneng orang lain.” Aku menimpali.

“Jika tidak ada tim sebar pesaing maka aku akan lebih leluasa. Aku cukup memberi sepuluh-dua puluh ribu, suara akan terbeli. Sialnya kalau ada tim lain yang diam-diam masuk dan memberi uang lebih banyak, uang yang tadinya sudah disebar jadi sia-sia. Maka dalam kerja seperti ini penting untuk menanam mata-mata agar kerja menjadi efektif, efi sien, dan tepat sasaran. Jika hasil bagus maka klien puas dan dapat bonus.”

Baca juga  Angku Zainal

Ngomong-ngomong bonusnya apa Mas?”

“Bonus dalam kerja-kerja begini tidak baen-baen. Aku pernah dapat mobil, aku juga pernah mendapat hadiah umrah.”

Loading

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

error: Content is protected !!
%d bloggers like this: