Oleh Aulia Manaf (Suara Merdeka, 26 Februari 2017)

Ranting Pak Damon ilustrasi Toni N/Suara Merdeka
Deon dan Simon adalah dua kurcaci bersaudara. Deon kurcaci yang pelupa. Selalu lupa meletakkan barang-barangnya. Sementara Simon, selalu menjadi korban dari kebiasaan lupa Deon. Simon sering dituduh menyembunyikan barang-barang Deon. Simon pun akan menangis tersedu di belakang rumahnya. Seperti pagi itu, ketika Deon akan keluar rumah dan mencari-cari sepatu merahnya.
“Di mana sepatuku, Simon?”
Simon hanya menggeleng.
“Tolong carikan, Simon!”
Deon berteriak dan Simon mulai mencari-cari di sekitar rumah. Simon lantas bertanya-tanya dalam hati, “Kapan Deon tidak pelupa lagi ya?”
Setelah sepatu ditemukan di bawah kolong tempat tidur, Deon lantas pergi ke rumah Pak Jacky untuk bekerja, sedangkan Simon keluar rumah dengan wajah ditekuk. Simon berpapasan dengan Pak Damon yang bijaksana.
“Kenapa kamu bersedih begitu, Simon?” tanya Pak Damon.
Simon duduk di bawah pohon besar bersama Pak Damon.
“Bagaimana caranya supaya kita tidak pelupa, Pak Damon?” tanya Simon dengan mata berkaca-kaca.
“Siapa yang suka lupa? Kamu?” tanya Pak Damon lagi penuh selidik.
“Bukan, Pak. Saudaraku Deon. Dia selalu lupa meletakkan barang-barangnya. Setelah dipakai, barangnya dilempar begitu saja, lalu lupa tempatnya kalau mau dipakai lagi.”
Pak Damon mengangguk-angguk dan tersenyum .
***
Pak Damon mengajak Simon ke halaman rumahnya yang penuh dengan ranting pohon. Pak Damon mempunyai pohon tua yang tumbang. Pak Damon memberikan ranting pohon itu kepada Simon.
“Untuk apa ranting ini Pak Damon?”
Simon belum mengerti maksud Pak Damon. Pak Damon tersenyum dan mengelus punggung Simon.
“Ayo ke rumahmu. Saya akan menunjukkan kegunaan ranting pohon ini. Kita hanya butuh paku-paku kecil.”
Simon menurut saja apa yang dikatakan Pak Damon yang baik hati. Pak Damon membawa beberapa ranting yang cukup kuat dan membawa paku serta palu. Simon membantu Pak Damon menyelesaikan pekerjaan. Ternyata Pak Damon memasang ranting-ranting di dinding rumah.
“Semua barang-barang yang kecil, bisa diletakkan di sini,” jelas Pak Damon.
Barang mungil yang mudah hilang, diletakkan di ranting dinding rumah. Misalnya kunci rumah, topi, tas kecil, kaca mata, kaus kaki, dan sepatu. “Luar biasa,” seru Simon dengan wajah yang kembali ceria. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Pak Damon yang sudah membantunya untuk melawan lupa Deon.
***
Sore telah menjelang, Deon pulang ke rumah. Betapa kaget Deon melihat ruangan rumahnya yang penuh dengan ranting pohon di dinding. Kelihatan unik karena di dindingnya bergantungan barang-barang kecilnya. “Selamat datang, Saudaraku. Aku berharap kamu tidak lagi bertanya-tanya tentang barang bawaanmu,” kata Simon sambil tersenyum puas.
“Siapa yang membuat ini, Simon? Ini benar-benar luar biasa. Rumah kita jadi unik dan ramai.”
“Coba tebak siapa yang bikin? Aku dibantu Pak Damon.”
“Maafkan aku, Simon. Mulai sekarang aku janji tidak lupa lagi meletakkan barang-barangku.” Mereka pun berjanji saling mengingatkan, dan akhirnya berangkulan bahagia. (58)
Leave a Reply