Amien Kamil, Koran Tempo, Puisi

Requiem After Rain

0
(0)

Puisi Amien Kamil (Koran Tempo, 24-25 November 2018)

Requiem After Rain ilustrasi Istimewa.jpeg

Requiem After Rain ilustrasi IstimewaĀ 

Aku bukan lagi menjadi diriku yang dulu sejak tersambar petir. Mereka bilang ketika berpapasan denganku orang orang seringkali merasakan sengatan lebah di sekujur tubuhnya. Bahkan ada juga yang bilang setiap kali hujan deras memukul atap kota dan aku melintas di jalan raya, tubuhku tembus pandang bagai kaca serta mengeluarkan semburan uap asap perak melalui pori-pori.

Aku bukan lagi menjadi diriku yang dulu sejak tersambar petir. Setelah kejadian itu, aku seringkali mengalami kejadian aneh, sedikit pelupa namun kadangkala terjadi ledakan di otakku yang menyebabkan muncul serpihan halaman kesedihan Einstein dan kerapuhan Stephen Hawking juga hadir menjelma dalam simpul syaraf simpatetik, lantas muncul percikan pijar magnet Thomas Alfa Edison, seketika menimbulkan gelombang elektromagnetik serta menjelma sihir listrik pijar bla bla bla dan yang pasti ….

Loading

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Baca juga  Melayu, Semesta Puisi; Simfoni Laut Maritim 2; Amsal Jalan; Kota Seribu Bambu

Leave a Reply

error: Content is protected !!