Oleh Elisa DS (Kompas, 08 April 2018)

Rencana Darmawisata ilustrasi Regina Primalita/Kompas
“Anak-anak, besok hari terakhir membayar biaya darmawisata, ya,” kata Bu Guru Tyas sesaat sebelum jam pulang sekolah.
Siswa-siswi kelas lima SD Kabupaten Gresik lalu riuh membalas rencana darmawisata tersebut. Kali ini, mereka akan mengunjungi Museum RA Kartini di Rembang.
“Darmawisata ini yang kutunggu-tunggu setiap selesai ujian tengah semester,” ujar Salsa semringah.
“Iya, betul. Aku juga,” Dimas mengacungkan jempol tanda setuju.
“Tina, kok diam?” Salsa menjawil tangan teman sebangkunya. “Kamu sakit, ya?”
Tina menggeleng lemah. “Aku mungkin tidak ikut darmawisata, Salsa. Ayahku terkena pemutusan hubungan kerja. Sementara usaha katering ibuku pun sedang sepi pesanan.”
Salsa hanya bisa termangu. Bel pulang sekolah lalu mengakhiri pembicaraan mereka.
Keesokan harinya, Salsa duduk sendirian di kelas karena Tina sakit dan tidak masuk sekolah. “Aku harus berbuat sesuatu,” gumamnya dalam hati.
Begitu jam istirahat, Salsa minta izin ke Bu Tyas untuk berbicara di depan kelas. “Maaf, teman-teman, minta perhatiannya sebentar, ya.” Salsa pun lalu bercerita tentang Tina yang tidak bisa ikut darmawisata karena kendala dana.
“Oh, sayang sekali kalau Tina tidak bisa ikut ke Museum RA Kartini, Rembang. Kita semua bersenang-senang di Rembang, sementara Tina merasa sedih sendirian di sini,” celetuk Dini.
“Iya, kasihan,” timpal Diana.
Pages: 12
Leave a Reply