Cernak, Lampung Post

Misteri Bayangan Hitam

0
(0)

Oleh Anna Humanira (Lampung Post, 16 September 2018)

Misteri Bayangan Hitam ilustrasi Sugeng Riyadi - Lampung Post.jpg

Misteri Bayangan Hitam ilustrasi Sugeng Riyadi/Lampung Post

Duaaarrr!

Suara petir mengejutkan Doni yang sedang mengerjakan soal-soal latihan. Sepertinya tak lama lagi hujan akan turun. Benar saja, tak lama kemudian hujan turun dengan derasnya. Diiringi kilat yang menyambar dan disusul suara gemuruh. Sudah beberapa malam ini, Doni belajar hingga larut malam. Ia tak ingin predikat juara kelas berpindah ke tangan orang lain.

Jarum pendek jam dinding kamar Doni tepat di angka sebelas. Pantas saja, matanya mulai terasa pedih. Hujan pun mulai reda. Ia bergegas merapikan meja belajar.

Ceplakk… ceplakk… ceplakk..

Samar-samar Doni mendengar suara seperti langkah kaki yang menginjak genangan air.

Ceplakk… ceplakk… ceplakk..

Suara itu kini terdengar lagi. Kali ini semakin terdengar jelas.

Baca juga: Samun Kehilangan Ingatan – Oleh Irfan Hawary (Lampung Post, 01 Juli 2018)

“Siapa malam-malam begini lewat di depan kamarku,” gumam Doni. Dengan memberanikan diri, ia perlahan menyibakkan tirai jendelanya.

Whuaaa!” pekik Doni. Sontak ia melompat ke atas tempat tidurnya. Lalu meringkuk di bawah selimut. Dadanya berdegup kencang. Tangan dan kakinya gemetar. Ia melihat sosok bayangan hitam berrambut panjang melintas di halaman rumahnya menuju pendopo.

***

Malam ini udara terasa begitu dingin. Gerimis belum juga reda. Doni belajar seperti biasa. Hanya saja, malam ini ia tak ingin sampai larut malam seperti kemarin. Rupanya, ia masih terbayang-bayang sosok berambut panjang yang dilihatnya kemarin malam. Tepat pukul 10 malam Doni mulai beranjak tidur.

Baca juga: Bajang – Oleh Rifan Nazhif (Lampung Post, 24 Juni 2018)

Baca juga  Teman Satu Sel

Ceplakk… Ceplakk… Ceplakk…

Doni mendengar suara seperti kemarin malam. Ia meringkuk di bawah selimut dan menutup telinganya rapat-rapat dengan bantal.

“Kenapa enggak bisa tidur ya,” keluh Doni. Ia ingin sekali segera tidur dan melupakan bayangan misterius itu. Namun, rasa takut dan penasaran terus saja mengganggunya. Doni memberanikan diri membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Lalu ia berjalan ke arah jendela.

Loading

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

error: Content is protected !!