Cernak, Padang Ekspres, Riyan Prasetio

Puasanya Orang Malas

0
(0)

Oleh Riyan Prasetio (Padang Ekspres, 12 Mei 2019)

Puasanya Orang Malas ilustrasi Orta - Padang Ekspresw.jpg

Puasanya Orang Malas ilustrasi Orta/Padang Ekspres

“RIFKI!” panggil Bunda Darti dari arah dapur.

“Iya, Bun,” sahut Rifki setengah berteriak. Tubuhnya tak juga beranjak dari kasur santai di ruang keluarga. Ia malah semakin mendelik menatap layar televisi di depannya. Malas kakinya beranjak dan menghampiri bundanya.

“Rifki!” panggil bundanya untuk kedua kalinya.

“Ada apa, Bun?”

“Tolongin Bunda, Sayang.”

Rifki sempat mendengus. Dengan terpaksa ia berdiri dan melangkah ke dapur. Menghampiri bundanya yang sedang memasak menu buat berbuka puasa nanti.

“Rifki capek, Bun. Lapar,” keluhnya mengadu. Dipegangi perut dan dipasangnya wajah memelas agar bundanya merasa iba dengan keadaannya saat sekarang.

Bunda Darti menggeleng pelan. Mulutnya berdecak melihat anaknya yang bermalas-malasan saat menjalani ibadah puasa di Ramadhan. Setelah menuangkan sambal yang sudah matang dari wajan penggorengan ke dalam mangkuk berukuran sedang. Dibelai puncak kepala anaknya yang sedang mengeluh karena lapar itu.

“Laparnya orang berpuasa itu berpahala, Sayang. Akan tetapi, jangan pernah menjadikan puasa sebagai alasan untuk bermalasmalasan. Tidak melakukan suatu hal yang bermanfaat seharian penuh,” kata bundanya menasihati.

“Bun ….”

Bunda Darti lantas menyunggingkan senyum.

“Dulu, sewaktu Bunda masih seumuran Fadil juga merasa lapar sekali. Apalagi di sore hari begini,” ucap Bunda Darti sengaja menggantungkan kalimatnya, agar Fadil penasaran.

“Terus … seharian penuh Bunda tidur-tiduran?”

Bunda Darti menggeleng. Fadil mengerutkan keningnya. Lantas mulutnya terbuka dan kemudian terkatup kembali. Ragu hendak menyampaikan apa yang ada di dalam pikirannya.

“Lalu, apa yang Bunda lakukan?” tanya Fadil penasaran.

“Melakukan hal yang Bunda suka,” sahutnya beberapa detik kemudian.

Baca juga  Sekolah Baruku

“Tapi kalau banyak gerak kan semakin membuat perut terasa lapar, Bun.”

Loading

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

error: Content is protected !!