Terus Kusetubuhi Diam-Diam
/
buku ini aku dapat
dari gelombang pasang
perempuan
seberang lautan
/
ada mungkin
pujangga luhur
kritikus agung
yang merasa mengendus
amis
& bersilat lidahlah sampai
ke mana-mana
mencipratkan ludah
/
itu urusan hidung, lidah, & ludah mereka
telingaku sendiri mendengar
ombak
terus berdebur. kadang menerjang
karang
memuntahkan hasrat
bergolak
dasar samudra
mengajak bersama
terjun menyelam
berenang
di kedalaman
/
buku ini aku dapat
dari gelombang pasang
perempuan
seberang lautan
/
banyak mungkin suara dalamnya
yang belum kudengar. tetapi
di musim hujan ini
Melankolia
terus kusetubuhi diam-diam
/
VBI-122020
/
Ceracau Embun
/
kau & aku menembus
tembok buatan. bertemu
pada jendela-jendela berembun
pintu-pintu lembab tertutup
sama terbungkus kabut di dua mulut
jalan panjang berlubang-lubang, kau & aku
berdiri menahan gigil. tercekik rindu & risau
kata-kata ragu menyembul ruapkan harum
hati tercabik-cabik kesunyian seratus tahun
/
butiran bening hujan bergulir jatuh
dari empat pelupuk. kau & aku runduk
sembunyikannya. tapi tubuhmu & tubuhku
meliuk-liuk sebagai sepasang buluh
terkepung angin ekor duyung. batu
tumpuan malih menjadi danau
/
kau & aku pun melompat lampaui batas
saling pandang saling ulurkan tangan
saling rangkul dalam rungkupan
bauran kabut & cahaya bulan
debar dada kau & aku pun sama berujar
tenggelam ke lubuk danau pun tak soal
asal kita kekal saling mendekap
/
VBI-122020
/
Taman Kanak-Kanak
—untuk Al & Kal
/
tidak ada keluarga
sempurna. setiap rumah
selalu punya lubang
/
tetapi dari situ, selain debu
pun masuk embusan angin sejuk
nyanyi jengkrik & siulan burung
/
tidak ada keluarga
sempurna. setiap rumah
selalu punya lubang
/
tetapi dari situ, gemintang & purnama
juga semburat rekah fajar
menghalau sudut-sudut gelap
/
tidak ada keluarga
sempurna. setiap rumah
selalu punya lubang
/
tetapi dari sanalah
masuk aneka ragam
nyanyian & tarian cahaya
/
VBI-122020
/
Michael
Keren