Oleh Setta SS (Kotasantri, 9 September 2009)
SEPERTIGA terakhir bulan Ramadhan adalah saat-saat yang penuh dengan kebaikan dan keutamaan serta pahala yang melimpah. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan (83,33 tahun).
“Malam Qadar (kemuliaan) itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Q.S. Al-Qadar [97] : 3-5)
Ummu Mu’minin, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, berkata, “Rasulullah Saw. sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (H.R. Muslim)
Kapan malam Qadar itu terjadi?
“Carilah lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari)
“Carilah lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari)
Terjadinya malam Qadar (lailatul Qadar) di tujuh malam terakhir bulan Ramadhan itu lebih memungkinkan sebagaimana hadits dari Ibnu ‘Umar, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Carilah lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.” (H.R. Muslim)
Apa tanda-tanda malam Qadar itu?
1. Udara dan angin sekitar terasa tenang.
“Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin. Pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (H.R. Ath-Thayalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqah/terpercaya).
2. Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
3. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar.
Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Shubuh hari dari malam Qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (H.R. Muslim)
Semoga Allah Swt. menganugerahi kita dengan mendapatkan keutamaan malam Qadar pada Ramadhan kali ini. Amin. (*)
.
.
Yogyakarta, 7 September 2oo9 o7:49 a.m.
Referensi: Tuasikal, M. A., 2009, “Panduan Ramadhan, Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah”, Pustaka Muslim, Yogyakarta
.
Leave a Reply