Cerpen, Guntur Alam

Dongeng Nostradamus

0
(0)

AKU benar-benar berusaha melupakan surat berkertas kecoklatan itu. Bagiku itu benar-benar tidak penting. Tak ada hubungannya dengan hidupku. Siapa yang bisa meramal masa depan? Dari rasi bintang? Ah, ada jutaan orang di dunia yang memiliki rasi bintang yang sama. Apakah dengan demikian jutaan orang itu memiliki nasib yang sama? Nyatanya tidak.
Aku benar-benar hampir bisa melupakan surat itu sejak aku membakarnya. Hampir. Hampir saja. Kalau kejadian beberapa jam lalu itu tidak terputar dalam hidupku. Entahlah, mungkin saja orang iseng yang menulis surat kepadaku itu benar-benar bisa meramal dengan baik. Atau ini kebetulan belaka. Mendadak saja, istriku mengaku sakit perut menjelang dhuzur tadi. Dan kata-kata yang diucapkannyalah yang menampar kesadaranku.
“Sepertinya, aku sudah mau lahiran, Bang!”
“Sudah waktunya?” aku cemas, istriku mengangguk dengan muka meringis.
“Sudah sembilan bulan dua belas hari, Bang. Sudah lebih dari masanya.”
Seperti diperintah, aku teringat dengan isi surat lelaki bernama Michel de Nostradame itu. Bulan ke sembilan, lewat dua belas hari. Aku menelan ludah. Entah, sugesti itu begitu kuat. Dan aku ketakutan sendiri. Takut yang teramat sangat. Tapi, tak ada pilihan. Aku membawa istriku ke rumah sakit. Dan di sinilah aku, bertarung cemas dengannya. Jemari kami hanya bisa bertautan. Aku tak tega melihat keryit wajah istriku.
Dokter dan perawatnya masih memberi aba-aba dan berusaha. Pun istriku. Cemasku kian kentara. Terlebih ketika melihat jarum jam melingkar di pergelangan tanganku. Matahari hampir terbenam, magrib sebentar lagi datang.
“Dok, bisakah kelahirannya ditunda sampai isya. Jangan magrib,” pintaku tiba-tiba. Dan tentu saja dokter itu mengeryit bingung, pun istriku yang masih meringis. Aku bungkam. Isi surat Nostradamus itu kian berseliweran dalam tempurung kepalaku. (*)
.
.

Baca juga  Jatuhnya Seorang Astronaut

C59, 9-10 Januari 2012

.

.

Loading

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

16 Comments

  1. Otang K.

    bagus, unik. pake ada penangguhan kelahiran segala dari magrib ke isya. oke..sukses buat Guntur Alam. Terus berkarya yang lebih hebat lagi!

  2. selamat ya tur,semoga tambah sukses.amiin

  3. risman

    jadi?
    Nostardamus itu siapa, bang?

  4. niki

    rate 4/5 ,, bagus..

  5. dimas

    penasaran nih kelanjutannnya gmana??? top bgt cerpennya.. saya sampai ngegoogling Michel de Nostradame hehe…

  6. aku tidak suka dengan cerpen ini. memaksakan alur ceriita. alur cerita seperti curhatan atau diary.
    bila menangkap isi cerita cerpen ini sih, sepertinya guntur alam ingin menguak misteri kiamat 2012 dengan gayanya yang sedikit satire.
    percaya atau tidak dengan cerpen ini, silakan ramal sendiri!
    haha…

  7. Mencoba menghitung kata ‘Ah’ di cerpen ini

  8. tommy widianto

    keren…

  9. dapet satu lagi tempat buat membunuh waktu hehehe

  10. Hahaha… Kasihan banget sih si Abang. Sayangnya diriku yang baca ini ikut penasaran akan jadi apa di bayi itu. Hikz.. Hikz… Termakan cerita.com :-p
    Ida Raihan

  11. A.M. Mufid

    Mungkin Nostradamus itu pribadi Anda yg lain… Hehe.

  12. Firda

    Waaaa, bagusnyaaa 🙂

  13. saras

    baru kali ini baca cerpen sampe merinding.hahaa

  14. feodora

    makna dari cerita ini apa?

Leave a Reply

error: Content is protected !!