Budi Sardjono, Cerpen, Kedaulatan Rakyat

Kereta Kencana

Kereta Kencana - Cerpen Budi Sardjono

Kereta Kencana ilustrasi Joko Santoso (Jos)/Kedaulatan Rakyat

4.6
(5)

Cerpen Budi Sardjono (Kedaulatan Rakyat, 10 Desember 2021)

SEPERTI biasa, begitu duduk di kursi kayu Darso langsung minta segelas kopi pahit. Aku sudah hafal. Sambil menyeruput minuman kesukaannya itu, tangan Darso menunjuk tas kulit yang ia letakkan di meja.

“Semalam aku diajak Mas Yoyon ke Laut Kidul. Mau tahu apa yang kami peroleh setelah laku prihatin dan meditasi di sana?” tanyanya dengan mimik wajah serius.

Aku menggeleng. Darso lagi getol-getolnya menekuni dunia spiritual. Begitu menurut pengakuannya. Maka ia sering menemui Yoyon, orang yang selama ini dikenal memiliki berbagai macam ilmu kanuragan. Bahkan terang-terangan Darso mengaku berguru kepada laki-laki ceking dan gondrong itu.

“Aku dapat keris, Sam! Menurut Mas Yoyon termasuk keris pusaka. Tangguh Majapahit. Luk telu. Pamor manggar. Tahu apa itu manggar?”

“Ya. Bunga kelapa. Bisa dibuat jadi gudeg. Gudeg manggar, enak. Tapi harganya mahal,” jawabku.

Darso tertawa terkekeh-kekeh. “Pikiranmu hanya pada makanan, Sam. Kurang piknik. Kurang prihatin. Kurang ziarah. Huh!”

“Lha maksudmu?” tanyaku kemudian.

“Kalau manggar bunga kelapa itu benar. Tapi kalau keris tangguh Majapahit pamor manggar, itu ada sejarahnya. Bisa dihubungkan dengan Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada. Palapa, kemungkinan besar yang dimaksud ya kelapa. Paham?”

Aku mengangguk dan tersenyum. Darso lalu mengeluarkan bilah keris. Seketika itu juga tercium bau bangkai!

“Maaf, keris ini awalnya ada di dalam perut ular. Lalu kukeluarkan. Sesuai pesan Mas Yoyon, keris ini tidak boleh dicuci. Nanti kesaktiannya bisa luntur. Mau lihat?”

Aku menggeleng. “Masukkan lagi ke dalam tas. Aku tidak tahan aroma bangkai!” kataku.

Baca juga  Kuwatir Ketularan

Bilah keris kembali dimasukkan ke dalam tas. “Menjelang subuh, Sam, aku mimpi seperti naik kereta kencana. Warna putih. Ditarik empat ekor kuda warna hitam. Menurut Mas Yoyon itu pralambang bagus. Derajat hidupku akan naik. Muridku akan tambah banyak, ha… ha… ha…”

Aku mengangguk-angguk. Darso memang pandai bercerita.

“Sekarang aku punya murid sepuluh. Semua perempuan. Ada yang janda, perawan, masih punya suami tapi pisah ranjang. Mereka semua menganggapku sebagai guru spiritual. Semua taat dengan perintah-perintahku. Bagaimana menurutmu, Sam?”

“Bagus,” jawabku singkat.

“Kamu tidak tertarik mempelajari dunia spiritual seperti aku?”

Aku menggeleng. “Aku tidak tahan lapar. Tidak kuat laku prihatin. Gampang masuk angin. Jadi tidak mungkin aku ziarah malam-malam ke berbagai makam dan tempat-tempat wingit,” kataku memberi alasan.

Darso lalu menceritakan enaknya menjadi guru spiritual. Dompet tidak pernah kering. Apa pun yang ia butuhkan terpenuhi. Tinggal bilang kepada muridnya, uang dan barang yang diinginkan datang sendiri.

“Mungkin itu pengaruh berbagai macam pusaka yang kumiliki, Sam. Juga senang prihatin dan ziarah ke berbagai tempat yang wingit,” kata Darso sambil menepuk dada.

Tapi seminggu kemudian kampung kami geger. Darso dijemput paksa beberapa anggota polisi. Tangannya diborgol. Para tetangga melihat ia dinaikkan mobil patroli dan dibawa ke kantor polisi. Kabar burung yang viral di WA grup warga kampung, Darso dilaporkan telah melakukan pelecehan seksual kepada tiga muridnya. Ia juga dituduh telah menguras isi ATM beberapa muridnya.

“Mas Sam tidak membela Darso?” tanya beberapa tetangga. Karena mereka melihat seminggu yang lalu Darso datang ke rumahku.

Aku menggeleng sambil tersenyum. Tiba-tiba malah ingat suatu sore aku melihat Yoyon menanam sesuatu di gumuk pasir di tepi pantai Laut Kidul. Waktu itu aku sengaja tidak mendekati dirinya. Mungkin dia sengaja menanam keris lalu ditemukan Darso? Bisa jadi.

Baca juga  Mahar Empat Puluh Tujuh Jeumpa

Ah, yang jelas mimpi Darso naik kereta kencana tidak terbukti. Justru sebaliknya. Ia naik mobil patroli polisi dengan tangan diborgol! ***

.

.

Nyawang Giri, 2021

.

.

Loading

Average rating 4.6 / 5. Vote count: 5

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

error: Content is protected !!