Puisi Anugrah Prasetya dan Khairur Rosikin Bunang (Koran Tempo, 28 November 2021)
KEPADA MICHAELANGELO
.
tak serupa kapel sistina, di tembok-tembok kota ini, tak
satu pun kau kenal, tak ada yesus apalagi bunda maria
hanya wajah-wajah yang perlu kemiskinan kami ingat—
seperti puisi: kata-kata mana mampu mengisi perut, tapi
mereka yang wajahnya terpampang di tembok-tembok
bukanlah penyair yang mampu menuntun kami ke relung
gaib, tempat harapan adalah penderitaan kami sehari-hari
.
sungguh, hanya foto saja di tembok itu, tapi kami bisa
dengar suara mereka seperti denging nyamuk kelaparan
tubuh ceking kami langsung merinding, menggigil dan
ketakutan! —apa lagi yang mau dihisap. darah kami,
tak lagi anggur yang merah dan segar. sudah berwarna
kelam dan busuk bagai sungai yang keruh oleh limbah
.
tapi di kota ini, bakal kau temui banyak sekali pieta: beribu
bunda maria menggendong yesus-yesus kecil sepanjang
dolorosa tiada ujung —seakan penderitaan adalah hidup
itu sendiri, kemiskinan adalah kekayaan kami, dan kami
dipaksa tumbuh besar dengan semak berduri di jidat
.
2021
.
.
.
Anugrah Prasetya lahir di Medan, November 1999. Berkomunitas di Kelas Puisi, kini dia menetap di Semarang. Puisi-puisinya jarang dimuat di pelbagai media, apalagi antologi.
.
.
.
CERITAKAN TENTANG SIFAT BAIK YANG BELUM DILAKUKAN MANUSIA KEPADA TUMBUHAN
.
“Ceritakan tentang sifat baik
Yang belum dilakukan manusia
Kepada tumbuhan!”
.
Kamu berdiri
Membentangkan peristiwa
.
: Socrates meninggalkan luka
Plato menangis di dalam goa
Cahaya membuat bentuk kebenaran
Yang belum dibenarkan
Athena adalah banjir bandang
Bagi pohonpohon besar
.
: Seno Gumira Ajidarma
Bersembunyi di balik Sukab
Menyaksikan paket sampai
Didekapdekap
Pemerintah, kelompok besar
Yang memiliki andil kecil itu
Mengirim potong telinga dan bola mata
Berusaha merusak pemandangan
Bungabunga
Dalam beranda
.
Kamu seumpama ploter
Mencetak peta peristiwa kebaikan
Dan belum menemukan kebaikan
Manusia kepada tumbuhan
.
2021
.
.
.
Khairur Rosikin Bunang lahir di Sumenep, Madura. Menulis puisi sejak 2014 dan dipublikasikan di sejumlah media.
.
KEPADA MICHAELANGELO. lahir di Sumenep, Madura. Menulis puisi.
Leave a Reply