Puisi-puisi Marti Susanti (Suara Merdeka, 17 April 2022)
RASA DALAM LAMUNAN
.
Dalam desir sunyi sepertiga malam
Angin berhembus menerjang dedaunan
Sungguh dinginnya sangat mencekam
Mengeja yang kian meradang
.
Sambil senyum kuucap salam
Teringat di kening saat pertemuan
Purnama tak sebanding dengan bola matamu
Kau bagai mentari di saat gelap gulita
.
Padamu aku titipkan
Mahkoda dalam kedamaian
Dalam lembaran suci kehidupan
Meraung doa penuh kesaksian
.
Jantungku berdebar sungguh kencang
Terasa bising suara hatiku
Pikiran mulai menggugat
Akal mencengkram siasat
.
Begitu banyak yang bersemayam di hati
Jejali ragam cerita tanpa arti
Bahkan melambung membumbung tinggi
Raga mencoba terdiam
.
Istighfar
.
.
Purbalingga, 4 Desember 2021
.
.
.
H A T I
.
Untukmu yang pernah datang mengubah segala rencana
Yang menghentikan semua rasa resah di dada
Yang menjadikan hariku kembali mempesona
Yang membuatku percaya pada tekatku
.
Perjalanan panjang tentang kehidupan
Tentang perjuangan
Hingga tiba waktunya datang
Takjub akan kelembutan dan keanggunan
.
Setelah itu aku sadar
Bersyukur pada Sang Kholik
Agar memberikan waktu kepada hati
Belajar memaknai bahasa hati
.
Entah bagaimana rasa ini kuungkap
Tak mampu berkata dalam sunyi
Entah bagaimana aku harus bertindak
Aku hanya mampu menyembunyikan rasa
.
Begitu senyummu meluluhkan hati
Walau tawamu tak mengiringi
Tetap menjadi penenang hati
Menjaga hati yang telah kau kunci
.
.
Purbalingga, 1 Desember 2021
.
.
.
R A S A
.
Dalam hati ada abjad dan aksara yang merangkai sebuah nama
Ada wajah yang terlukis dalam angan
Berlahan ada rasa yang mulai dalam lamunan
.
Kagumku tlah membuat bisu dalam lamunan
Tak sanggup untuk terucap
Aku terjerat pandangan yang memikat
Pesonamu membuat ingin selalu di dekat
.
Sulit aku mengartikan rasa
Padamu selalu dalam benak
Pikiranku berkata ya
Sedang hatiku berkata tidak
.
Bingung tak menentu yang menghantam jantungku
Menunduk menjaga mata, menatap dalam diam
Bila kau tahu perasaanku
Aku menyimpan rasa yang berkecambuk begitu dalam
.
Memanggil namamu di ujung dunia
Memandangimu di kala senja
Kuingin kau ada dengan cinta yang sederhana
Berjalan dibatas dua dunia
.
.
Purbalingga, 2 Desember 2021
.
.
.
CINTA KELABU
.
Izinkan aku tuk sedikit saja menatapmu
Walau hati tak seharusnya menyapa
Sebuah harapan indah bersamamu
.
Kenapa rasa ini harus hadir
Dan terpaut dalam kalbu
Apakah ini ujian hati
.
Air mata menjadi kenangan
Kala tak lagi menemani, meredap laraku
Laksana luka terbelesit pisau berkarat
.
Akhirnya kesunyian mengajarkanku
Bahwa sepi adalah hidup yang paling abadi
Setelah orang yang aku cintai pergi
.
Jalan cinta tak semulus yang aku harapkan
Kadangkala lebih menyakitkan
Sesak rasa hati kian mengghimpit nadi
.
Ku jalan landai luluh lunglai
Kala desir angin menggapai
Ku ingin berteriak sekencang badai
.
Terlepas melayang
Kau dengar jeritanku di sini
Kau rasakan siksaan rindu mencabik hati
Cinta kelabu kau buat syahdu
.
.
Purbalingga, 3 Desember 2021
.
.
.
—Marti Susanti lahir dan tinggal di Bobotsari Purbalingga. Telah menulis lebih dari 20 buku antologi puisi. Buku perdananya berjudul “Di Pucuk Kata-kata”. Pernah menjadi guru, operator perusahaan elektronik, dan petugas perpustakaan. Alumnus S1 Universitas Terbuka dan sedang menempuh S2 Ilmu Perpustakaan dan Informasi di UIN Suka Yogyakarta.
.
RASA DALAM LAMUNAN. RASA DALAM LAMUNAN. RASA DALAM LAMUNAN. RASA DALAM LAMUNAN. RASA DALAM LAMUNAN.
Leave a Reply