Bobo, Cerita Anak, Sulistiyo Suparno

Denda Karena Telah Berbohong

Denda Karena Telah Berbohong, Cernak Sulistiyo Suparno

Denda Karena Telah Berbohong ilustrasi Novel/Bobo

4
(2)

Oleh Sulistiyo Suparno (Bobo No.04 Tahun L 28 April 2022)

ANDI telah melakukan satu kebohongan pada ibunya. Tadi malam Andi mengatakan tidak ada PR, padahal ada. Sebagai hukuman karena telah berbohong, maka uang saku Andi dipotong dua ribu rupiah.

“Bagaimana Ibu tahu kalau sebetulnya Andi ada PR?” tanya Andi, pagi itu ketika hendak berangkat sekolah.

“Tadi malam ketika kamu mengatakan tidak ada PR, Ibu segera mengirim WA kepada Bu Ani, gurumu, dan beliau mengatakan ada PR Matematika,” kata ibunya.

“Maaf, Andi telah berbohong. Tadi malam Andi mengantuk sekali setelah main game,” sahut Andi tertunduk.

“Ibu tidak melarang kamu main game, tetapi selesaikan dulu tugas-tugas kamu!”

“Iya, Bu. Andi menyesal. Apakah uang saku Andi tetap dipotong, Bu?” tanya Andi.

“Kita sudah sepakat. Mulai minggu depan, artinya mulai hari ini, bila kamu berbohong, maka uang sakumu Ibu potong dua ribu rupiah untuk satu kebohongan  . Hari ini, uang sakumu bukan lima ribu, tapi tiga ribu rupiah,” kata ibunya sambil menyerahkan uang tiga ribu rupiah kepada Andi.

Andi menurut karena merasa bersalah. Hari itu, ia hanya membawa uang saku tiga ribu rupiah. Itu artinya, ia hanya bisa jajan senilai dua ribu rupiah karena yang seribu rupiah untuk ditabung di sekolah.

Jam istirahat pertama Andi membeli kue di kantin seharga dua ribu rupiah. Pada jam istirahat kedua, Andi tidak bisa jajan lagi karena uangnya sudah habis. Karena itu, ia memilih menghabiskan jam istirahat kedua untuk membaca buku di perpustakaan.

Pulang sekolah, Andi berjalan bersama Ansari, teman sekelasnya.

“Aku dulu sering berbohong pada Ibu,” kata Ansari. “Tapi, sekarang aku selalu jujur. Kata ayahku, kalau kita berbohong, maka jalan ke surga akan menjauh dari kita.”

Baca juga  Robot Idaman

Sampai di rumah, Andi segera menuju ke dapur. Ia berdiri di dekat ibunya yang sedang menyiapkan makanan.

“Ibu, Andi mau jujur pada Ibu,” kata Andi.

Ibunya tertegun, menatap heran pada Andi.

“Kamu telah berbohong lagi pada Ibu?” tanya ibunya.

“Tidak, Bu. Andi mau berkata jujur!”

“Baiklah, Ibu percaya kamu berkata jujur. Sekarang, apa yang akan kamu katakan pada Ibu?”

“Andi akan berkata jujur, Ibu. Andi telah… lapar sekali!”

Ibunya tertawa, lalu meremas-remas rambut Andi.

“Kamu ini bikin Ibu deg-degan. Sekarang, mari kita makan siang bersama. Ibu sudah siapkan lele goreng,” kata ibunya.

“Asyik!” seru Andi, tak sabar untuk menyantap lele goreng kesukaannya. ***

.

.

Denda Karena Telah Berbohong. Denda Karena Telah Berbohong.

Loading

Average rating 4 / 5. Vote count: 2

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

error: Content is protected !!