Cerita Anak Rina (Lampung Post, 03 Juli 2022)
DAHULU sebelum Siput memiliki cangkang sendiri, ia hidup dan tinggal di sarang burung. Ia merasa nyaman tinggal di sana karena dedaunan pohon menutupi tubuhnya dari basah saat hujan dan dari panas saat siang.
Namun, ketika musim gugur tiba, daun-daun itu berjatuhan dan layu. Saat hujan dan panas tidak ada lagi yang melindungi tubuhnya.
Siput akhirnya mencari tempat tinggal yang lain. Ia melihat sebuah lubang di pohon dan memutuskan untuk tinggal di sana. Ia merasa lebih aman karena tidak akan terkena hujan maupun panas.
Suatu ketika, burung pelatuk datang dan mematuk-matuk pohon. Burung itu membuat suara ribut sehingga Siput tidak bisa tidur.
Akhirnya, Siput tidak betah tinggal di sana dan mencari tempat tinggal lain. Ia tinggal di balik batu yang besar. Saat hujan deras turun, air tanah tidak bisa menampungnya dan batu pun terbenam dengan air dan lumpur.
Siput lalu pindah lagi. Ia berjalan jauh dan menemukan sebuah pantai. Ia melihat karang besar yang terdampar di pinggir pantai. Ia pergi ke sana.
“Mungkin ini tempat tinggal yang cocok untukku,” gumam Siput. Ia pun tidur di sana. Namun, saat malam, badai besar datang dan menghantam pinggiran pantai. Karang itu pun terkena air dan tubuh Siput basah. Ia memilih untuk pergi dan pindah dari sana.
Akhirnya, Siput melihat sebuah cangkang tak jauh dari pinggir pantai. Ia menggelungkan tubuhnya ke cangkang itu dan merasa sangat nyaman. Ia bisa menyembunyikan tubuhnya di balik cangkang itu. Ia merasa aman dan nyaman di sana.
Itulah asal mula rumah siput. ***
.
Kerja Keras Siput Dapatkan Rumah. Kerja Keras Siput Dapatkan Rumah. Siput lalu pindah lagi. Ia berjalan jauh dan menemukan sebuah pantai. Ia melihat karang besar yang terdampar di pinggir pantai. Ia pergi ke sana. Siput lalu pindah lagi. Ia berjalan jauh dan menemukan sebuah pantai. Ia melihat karang besar yang terdampar di pinggir pantai. Ia pergi ke sana.
Leave a Reply