Aslan Abidin, Conie Sema, Indra Tjahyadi, Koran Tempo, Puisi

Sesat Setia Selalu; BATAS NAFAS DAN KUBUR; IKAN-IKAN NAIK KE GUNUNG

0
(0)

Puisi-puisi Aslan Abidin, Indra Tjahyadi & Conie Sema (Koran Tempo, 20-21 Juli 2019)

Sesat Setia Selalu ilustrasi Istimewa.jpg

Sesat Setia Selalu ilustrasi Istimewa

Sesat Setia Selalu

Puisi Aslan Abidin (Koran Tempo, 20-21 Juli 2019)

 

sebingkai bulan mengabur di jendela.

aku berbaring gairah dan terus dihela

kenangan. teringat kau dahulu begitu

liar. kini, berharap kau merasa rindu.

 

kita pernah amat dekat. cuma sejarak

sekali tepis tanganmu, geleng tampik

jenjang lehermu dan langkah berbalik

ramping kakimu. aku kaku juga sesak.

 

langit dan bumi menjadi rongga sunyi,

sehingga aku dapat mendengar bunyi

derak hatiku kau patahkan. lalu begitu

saja hidup berpacu. tiada kata tunggu.

 

aku takbir bagai orang alim kesetanan

menjual ayat-ayat kitab suci di jalanan:

“sempurnalah hati yang berkali patah.

mari, menjalani nasib berlagak gagah!”

 

bulan bergeser pergi. sebentar lagi dia

datang, mengulurkan wajah di jendela.

oh, iblis manis, pencuri jiwaku. betapa

hanya kau, selalu setia, sesat bersama.

 

Makassar, 2019

 

Aslan Abidin, adalah dosen Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar dan Rektor Institut Sastra Makassar (ISM), Makassar. Buku puisi terbarunya berjudul Orkestra Pemakaman (2018).

Loading

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Baca juga  Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis

Leave a Reply

error: Content is protected !!