Joko Pinurbo, Koran Tempo, Puisi

KEMBANG SUSU

KEMBANG SUSU - Puisi-puisi Joko Pinurbo
5
(5)

Puisi-puisi Joko Pinurbo (Koran Tempo, 16 Februari 2019)

KEMBANG SUSU

.

Sejak kapan

kau mabuk puisi?

Sejak kaumenyusu

pada ibumu.

.

Bila sekarang

kau pandai bicara

dan merangkai kata,

benih bahasamu

sudah tertanam lama

di susu ibumu.

.

Ibumu tak pernah

mengajarkan hoaks

dan mengumbaremosi.

Ia bicara padamu

dengan bahasa sunyi

ketika kau

mengisapsari

kembang cinta

pada puting susu

yang segar dan sakral.

.

 (Jokpin, 2019)

.

.

.

PATAH HATI

.

Hati-hati dengan hati.

.

Hatimu yang getas terbuat

dari patahan-patahanhati

yang dirangkai dan direkatkan

oleh tangan tersembunyi.

.

Aku pernah melihat

patahan hatimu tercecer

di meja kafe, telantar di antara

cangkir kopi, asbak, tisu,

remah-remah sepi, dan kucing

yang lelap bermimpi.

.

Waktu itu kauhabis cekcok

dengan ponsel kesayanganmu.

Kau kecewa dan marah

kepada hatimu sendiri:

Kembalikan kewarasanku!

.

(Jokpin, 2019)

.

.

.

JALAN BUNTU

.

Sembilan

dari sepuluh jalan

yang melintasi

rimba tubuhmu

adalah jalan buntu.

.

Dan satu-satunya

jalan yang tidak buntu,

jalan

sunyi

menuju

rumahKu,

justru jarang kaulalui.

.

Sebab kau

memang suka

neko-neko, sok tahu,

dan terlalu banyak mau.

.

(Jokpin, 2019)

.

.

.

CATATAN KAKI

.

Ketika kau tidur,

ada tangan tak kelihatan

mengguratkan

kata-katacinta

di telapak kakimu

dengan bolpoin

yang sudah habis tintanya.

.

Kaki ini kaki lama.

.

Kaki baru sedang

dipakai jalan-jalan

dan berburu kata

di dalam mimpimu.

.

Mau bangun jam berapa?

.

Kutunggu kau

di pojok ruang

perpustakaan

yang kesepian itu,

tempat kau dulu

diam-diam nyolong hatiku.

.

(Jokpin, 2019)

.

.

.

BULAN MADU

.

Perjamuan malam

diadakan di halaman

yang rindang oleh rindu.

Ibu yang sunyi membelah

dan memotong-motong bulan,

melumurinya dengan madu, lalu

memberikannya kepada anak-anaknya.

.

Anak-anak gelisah

Baca juga  Proses Kedatangan Haji Halim

sebab ayah mereka

tak kunjung datang.

“Ayahmu disita negara

dan embuh kapan akan

dikembalikan,” si ibu menjelaskan.

.

Si ayah ternyata

sedang nampang

di kaleng khong guan:

duduk sendirian makan rengginang.

.

 (Jokpin, 2019)

..

.

.

MATA BUKU

.

Yang aku suka

dari membaca buku

ialah ketika aku melihat

mata bocahterbit di celah

kata-kata yang kadangsulit

kupahami maknanya—mata

jernihyang memandangku

dengan jenakasehingga

aku tak sempat sedih

walau di sana sini

ada mata gagak

yangmengintai

dan menatapku

dengan tajam dan curiga.

.

 (Jokpin, 2019)

.

.

Joko Pinurbo lahir pada 11 Mei 1962, tinggal di Yogyakarta. Ia telah menerbitkan sejumlah buku puisi, antara lain Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (2016), Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu (2016), dan Buku Latihan Tidur (2017).

.

KEMBANG SUSU.

Loading

Average rating 5 / 5. Vote count: 5

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

error: Content is protected !!