Puisi-puisi Andreas Mazland (Koran Tempo, 05 Februari 2023)
MENGHANTAR CERANA
.
hari ini aku ingin melamarmu
dengan itu kumaharkan
cerana yang di lipatan percanya
berjalin halus emas sutra
sebagai penanda bahwa
kau telah kupunya.
.
namun bila kau menolak pinanganku
lantaran aku orang tak berada
berasal dari ranji hina dina.
.
sudah kusiapkan seikat karma
sehimpun tuba untuk menjerat
batang lehermu dalam guna-guna.
.
kau kan beroleh luka tak berujung
dan seluruh sakitmu bakal
menganga sedalam palung.
.
sebab ini mantra bukan sembarang mantra.
kait kafannya bertaut-taut, nama hantu jihin
yang mengiringnya haram disebut.
.
tapi segala pilihan itu
kupulangkan jua ke bekas dirimu
ingin hidup bersamaku atau
mati bersulam urat kayu
bercangkang tepian batu.
.
Pauh, 2022
.
.
SURAT DARI MEDAN PERANG
.
jika sampai sebuah surat kusam
berisi kata-kata menggigil yang
kuperam selama bertahun-tahun
di sabat kelabu yang membeku
.
itu bukan pertanda kepulanganku
karena di musim dingin ini
aku akan berangkat ke tanah terjanji
ke arah leluhurku dahulu pergi
.
lagi pula di dalam surat itu
kau hanya akan menjumpai
seorang bocah cengeng
yang membenci perang
dan hari depan.
.
sebab di sini,
di tanah galilea yang sunyi
di antara barikade tulang
di danau darah tergenang
tahun baruku adalah letupan meriam
dan rengek tangis di barak-barak suram
.
Pauh, 2022
.
.
Andreas Mazland, lahir pada 21 Juni 1997. Ia menulis puisi dan disiarkan di berbagai media. Alumni Universitas Andalas, Padang, ini bergiat di Sarang Tampuo, komunitas sastra kecil-kecilan di Kota Padang.
.
a ba ini ibu ba PAK ya itu dia huy yup du a sa tu o ne tu tri for fa if al if ba ta tsa ja ha kho. a ba ini ibu ba pak ya itu di a huy yup dua sa tu o ne tu tri for fa if a lif ba ta tsa ja ha kho. a ba ini ibu ba pak ya itu dia huy. MENGHANTAR CERANA.
Leave a Reply