Amos Ursia, Iin Farliani, Koran Tempo, Puisi

PURPLE PERILLA; DIENG, API SEKARANG

PURPLE PERILLA; DIENG, API SEKARANG - Puisi Iin Farliani dan Amos Ursia

PURPLE PERILLA - DIENG, API SEKARANG ilustrasi Imam Yunni/Koran Tempo

0
(0)

Puisi Iin Farliani dan Amos Ursia (Koran Tempo, 22 Oktober 2023)

.

PURPLE PERILLA

– Can Xue

.

berikan Ida sebatang bara

sebelum dimulainya pelarian

lelaki sepuh yang menenggelamkan diri

di bawah langit hijau zamrud

.

dinding-dinding ini berisi suara leluhur

menekankan ciuman

kampung halaman adalah pencarian diri

manakala tapestri dan kebun mawar

tak mampu menutup lubang

dalam dada Maria dan Joe

.

seluruhnya kosongkan seluruhnya

dari jam-jam sibuk

beban berat seperti air

yang diserap seragam pekerja

Vincent mengundurkan diri

ke kota judi

merengkuh pelarian Lisa

yang lenyap berulang dalam kabut Mars Panjang

.

di manakah Barat dan Timur itu

bila persilangan mimpi

tak mencapai panggung klimaks

.

tangga granit meretakkan desis ular

di situ Tuan Reagan menyongsong tepi

yang tak pernah ada

ini ekspansi sepanjang hayat

sepasang mencari sepasang

orang asing yang ditinggalkan

bagai buaya tua merenggut kedalaman danau

kehilangan ini

tumbuh bak cendawan

kehilangan dan kehilangan

meluap sepanjang terowongan hitam

.

2023

.

.

Iin Farliani, penulis buku puisi Usap Matamu dan Ciumlah Dingin Pagi (2022). Sejak 2013 aktif berkegiatan sastra di Komunitas Akarpohon. Pada 2022, ia mengikuti dua festival sebagai emerging writer dalam Makassar International Writers Festival (MIWF) serta Ubud Writers & Readers Festival (UWRF).

.

.

DIENG, API SEKARANG.

.

aku melihat dua kawan,

ubun-ubunnya membara jadi obor.

.

mengurai mantra,

pada topeng dan selendang,

pada lengan dan punggung.

.

: kita pecah jadi air mata.

.

pinggul ringkih dan wajah si mbah,

dikepung kalap bara tanpa unggun.

.

: mereka membentur, kita tergusur.

.

dunia hanya halilintar,

menitip cemas,

dicumbu punah.

.

: kita tetap menolak jadi arang.

.

Yogyakarta, 2023

.

.

Amos Ursia, penulis yang sehari-hari tinggal di Jakarta. Buku puisi pertamanya berjudul Tubuh Kata, Corpus Christi (2023). Selain itu, manuskrip puisinya terpilih sebagai Juara III Sayembara Manuskrip Puisi Dewan Kesenian Jakarta pada 2023.

.

PURPLE PERILLA; DIENG, API SEKARANG. PURPLE PERILLA; DIENG, API SEKARANG. a ba ini ibu ba PAK ya itu dia huy  a ba ini ibu ba PAK ya itu dia huy 

Loading

Leave a Reply

error: Content is protected !!