Puisi Chalvin Pratama Putra dan Irvan Syahril (Koran Tempo, 19 Oktober 2023)
PULANG KE SANCTA SLEIDA
,
di pulau cingkuk
telah kutelisik jejak-jejakmu yang tertinggal;
groenewegen, nama yang kelu di lidah
memang tidak begitu akrab kami sebut
,
semasa buyut kami masih dalam lutut
kau bangun tahta di pintu masuk;
sancta sleida, sleida, salede, saleida, salida
sampai lidah kami terbiasa
,
tapi di sini
mantra-mantra dan sumpah
adalah mainan lidah
seperti doa-doa yang
sampai ke lubuk di mana tuhan duduk bersila
.
Bayang, 2023
.
.
Chalvin Pratama Putra kelahiran Bayang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Ia menulis puisi dan disiarkan di berbagai media. Ia bergiat di Pusat Kajian Tradisi Salimbado Buah Tarok.
.
.
SURAT TERAKHIR
.
Tukang pos itu sebentar lagi lupa alamat
yang paling ia sukai. Di keranjangnya
kata-kataku yang jatuh meluapkan waktu.
Sepanjang jalan menuju rumahmu
langit padam seraya kau menutup pintu.
.
Tak ada mata menunggu ke arah jalan
tak ada tubuh berlindung di perapian
ketika dingin setebal sunyi berjatuhan,
kau adalah pelanggan yang membuatnya
selalu bertanya sekuat apa kepercayaan
bila cinta lahir dari cemas ke cemas.
.
Jika kau melihat ia berlatih kata pengantar
sebelum sampai muka pintu pelanggan,
sebetulnya ia sedang menebus kesalahan
setelah kau percaya cinta punya sepasang
tangan terentang untuk duniamu, ketika kau
benamkan tubuh dalam surat mencari
keberadaanku.
.
Barangkali ia pun akan berhenti menebak
ekspresi pelanggan yang lugu dan ceroboh
memelihara api yang melumat hari-hari,
tak ada lagi pertanyaan bagaimana kau
menata tubuh yang berkali meledak
atau bagaimana kau tak merasa kehilangan
ketika segalanya hampir biru.
.
Subang, 2023
.
.
Irvan Syahril penyair kelahiran Subang, Jawa Barat. Peraih penghargaan Sastra Litera 2021 ini bergiat di Komunitas Gubuk Benih Pena dan Bemsika. Menulis puisi dan esai.
.
SURAT TERAKHIR. SURAT TERAKHIR . SURAT TERAKHIR . a ba ini ibu ba PAK ya itu dia huy yup du a sa tu o a ba ini ibu ba tu o a.
Leave a Reply