Puisi Willy Ana dan Alex R Nainggolan (Koran Tempo, 05 November 2023)
KOYAK
Kau tak mencari mataku yang kristal/ketika tirai langit mulai koyak oleh uapan tanah yang luka/Kau juga tak memeluk peraduanku yang patah/ketika baut-bautnya lepas dari rongga biliknya
.
Padahal kau selalu menjadi angsa yang memberi riak
pada kolamku yang bening
.
Menggiring petang sambil sesekali menghitung denyut
pada kesal yang menyelinap.
.
Kau juga acapkali menuang petuah pada ratapku yang tak berujung
hingga isakku tak lagi tersedu
.
Namun hingga siang pun mulai rebah
tak kulihat ekormu yang biru
bahkan malam layu seperti lidahmu yang gagu
.
Kau bersembunyi di antara riak dan tenang
agar surya tak menembusnya
.
Haruskah aku menghapus siluet wajahmu
pada bayang petang meski tak kulihat sekatnya
.
Lembar demi lembar telah kueja
namun tak kutemukan kalimat yang yatim untuk kudustakan.
.
Aku tak lagi menjadi kelinci yang rebah di tubuhmu.
Sebab wangi citrusmu tak lagi membiusku.
.
Depok, Oktober 2023
.
.
Willy Ana lahir di Bengkulu, 29 September 1981. Puisinya disiarkan di berbagai media cetak dan online. Buku puisinya antara lain Tabot Aku Bengkulu (2016) dan Petuah Kampung (2017). Ia adalah inisiator sekaligus Ketua Festival Sastra Bengkulu.
.
.
.
SILSILAH DI MATA MERAH PENYAIR ANWAR
.
di mata merahmu, kata-kata berkerumun
akhirnya kau tempuh juga jejak itu
mengunjungi leluhur
meskipun tak pernah kautanyakan berapa lama lagi umur
yang pernah tertinggal di badan
.
bukankah segala rahasia telah datang hilir mudik
di muara enigma
pada rumah gadang
tiang-tiang kayu yang tertopang
tempat engkau mengiris kata
menempanya bersama silau cahaya
.
di lorong parit dalam
ada remah-remah ingatan
membentang seperti rimbun pohon di kegelapan
kampung halaman semacam tirai berwarna kelabu
acap ingin disibak serupa menyemai Semak
.
engkau bersikeras menguak
menanak luka dan duka
menebas batas silsilah
.
jalan-jalan kampung
lingkaran silsilah
betapa engkau rekam dalam runcing diksi
di kedap suaramu
hingga 1000 tahun lagi
.
namun kita mesti berangkat
menginggalkan pelabuhan lama
semuanya sudah tanak
ada yang berkerak
di sekujur tubuhmu
.
ah, betapa kata-kata itu kerap mengganggu
jadi sembilu di dada
membekas hingga di akhir kata
di paru-parumu dan remas sejarah yang jadi candu
.
di mata merahmu, ada rimbun pohon
mengunyah masalalu
ingin disibak selalu
hingga engkau lungkrah di sabana
merebut sunyi yang telah luruh
di ujung daun
.
engkau terus mengiris kata
di tubir mata merahmu
.
2023
.
.
Alexander Robert Nainggolan (Alex R Nainggolan) lahir di Jakarta, 16 Januari 1982. Karyanya berupa puisi, cerpen, esai, dan tinjauan buku yang dipublikasikan di media cetak serta online. Buku puisinya antara lain Silsilah Kata (2016) dan Dua Pekan Kesunyian (2023).
.
SILSILAH DI MATA MERAH PENYAIR ANWAR.
Leave a Reply