Sajak Eddy Pranata PNP (Jawa Pos, 16 Desember 2023)
PERAHU DARI TULANG RUSUKKU
.
Waktu memecah. Ruang berpendar. Kasih sayang
betapa telah serupa Bukit Cahaya tempat segala doa
dilangitkan setulus hati. Tetapi air mata berguguran
dari kelopak malam paling nyeri. Sembilu dua sisi
mengiris-iris setiap api cemburu mengapung atas laut
.
: “Perempuan embun; tenanglah, terimalah perahu
dari tulang rusukku. Perahu Cinta. Berlayarlah selamanya
membelah-belah selat, menyisir tebing-tebing karang.
Hingga tak ada lagi air mata gugur. Tak ada lagi api
cemburu mengapung atas laut!’’
.
Aku tak akan meninggalkan laut kata-kata. Puisi hingga
perahu dari tulang rusukku kaupahami sebagai sebuah
kesetiaan sebagai pelayaran paling luka.
.
Jaspinka, 12 Oktober 2023
.
.
.
SILSILAH MAWAR
.
Apa yang ingin kaukatakan tentang mawar?
Ou, mawar bisa menjelma batu rindu. Menjelma luka.
Menjelma sembilu kenangan. Tetapi mawar juga
bisa hati cahaya. Bisa peluk hangat, dan seribu kisah lainnya.
.
: “Ini dunia untukmu, kekasih, tanpa syarat. Juga puisi-puisi yang kutulis dengan air mata, keringat, darah!”
.
Mekar mawar. Gugur mawar. Siklus. Silsilah. Senang dan sedih. Bukan dendam dipelihara. Jodoh, rezeki, maut….
.
: “Hanya tangan Tuhan mengulur menarik cinta sepanjang zaman!”
.
Mawar di halaman rumah kaca di atas bukit. Semerbak
tak gugur tak layu. Dilarang memetiknya. Nikmati saja
sepenuh jiwa. Kesetiaan dan kasih sayang. Bergemeretak
.
: “Sesekali kaugores tubuhmu dengan duri mawar. Dengan rasa syukur dan senang. Dengan sorot mata berbinar!’’
.
Kekasih, aku ingin engkau selalu serupa mawar. Serupa
baris-baris puisi gemerlap dalam labirin kesunyian.
.
Jaspinka, 8 Oktober 2023
.
.
.
JANGAN TAKUT DENGAN BAYANG-BAYANG
.
: “Jangan takut dengan bayang-bayang, jangan cemas dengan usia, kita masih satu jalan!”
dan tanganmu kian erat menyeret hati-jiwaku ke liang kasih
.
Aku bahagia sekaligus sedih, bahagia bisa menikmati angin bukit
sedih takut kehilangan masa-masa indah dari ingatan
.
: “Aku suka kuda yang liar! Sudahlah, jangan tetes air mata– kita
jalani saja, waktu dan ruang menjadi saksi!’’
dan hati jiwa ini bergetar-getar; perpisahan itu pahit-getir?
.
: “Sembilu, sembilu, sembilu bermata dua!”
.
Engkau memelukku begitu erat, aku sungguh ingin tidak
sesaat pun dilepaskan.
.
Jaspinka, 18 Agustus 2023
.
.
Eddy Pranata PNP. Adalah founder of Jaspinka (Jaringan Sastra Pinggir Kali) Cirebah, Banyumas Barat. Buku terbarunya Tembilang (2021).
.
.
halub©
Bagus nih!