Sajak-sajak Chris Triwarseno (Kaltim Post, 05 Mei 2024)
MATEMATIKA CINTA
.
Pada sebuah sudut rindu
dua garis takdir bertemu
pada segitiga cemburu
tiga titik menyimpul kaku
.
Kita adalah bangun datar
tidak berdimensi ruang
aku, kau, dan dia hambar
serupa tiga sisi terlarang
.
Luas segitiga:
setengah alas kali tinggi
luas perasaan:
setengah benci tapi setia
.
Dalam satuan persegi cinta
.
.
PADA HARI MINGGU TUHAN MENGEMAS TAKDIR
.
Sepagi matamu yang terbit
dari balik hangat senyuman
aku serupa harapan singgah
bercengkerama tentang lusa
yang kau perdebatkan kemarin
.
Mimpimu bernaung kidung
lirih membisikkan senandung
membebaskan awan-awan
dari mantera-mantera hujan
yang kauserukan hari ini
.
Kemarin aku adalah bayangan
membersamai kenanganmu
hari ini aku adalah kenyataan
menuturkan kisah-kisahmu
lusa aku adalah ingatan
melantunkan doa-doamu
.
Aku mulai berhitung hari
hari ini adalah Kamis
kemarin adalah Rabu
lusa adalah Sabtu
dan pada hari Minggu
Tuhan mengemas takdir
untukku dan untukmu
.
.
PELAN-PELAN KUINGAT, CEPAT-CEPAT KAULUPAKAN
.
Sudah kuingat pelan-pelan
kisah ini serupa obat
yang tak ingin kukunyah
biarkan langsung kutelan—tak ada luka
.
Tapi, kau lupakan cepat-cepat
kisah itu serupa penat
yang tak ingin kauingat
bahkan langsung kaulumat—tak ada rasa
.
Kubaca kembali hatimu
pelan-pelan dan cermat
sebelum kau bergegas
menutupnya cepat-cepat
.
.
KEPADA PENYAIR
.
Dalam kembaramu
menuju lautan rayuan
ombak-ombak berarak
menunduk-taklukkan
hati laut yang buih
.
Sedangkan kau menepi
gegas tuju pantai
memilih pasir-pasir
yang berbisik padamu
“Kemarilah, penyair!”
.
.
PETISI DESEMBER
.
Tahun berganti
semarak perayaan
lantas, terhapus lalu
tidak denganku
tersudut biang—akhir tahun
.
Cuti tahunan terbakar
tunggakan melonjak
anggaran membengkak
hunian hotel berjejal
jalanan penuh sesak—akhir tahun
.
Sapardi mengultus Juni
tak ada yang lebih tabah
dirahasiakannya titik rindunya
bagaimana denganku
yang tak kau sajakkan?—Desember
.
.
Chris Triwarseno, S.T. lahir di Karanganyar, 14 Februari. Alumnus Teknik Geodesi UGM. Seorang karyawan swasta yang tinggal di Ungaran, Semarang. Buku antologi puisi tunggalnya berjudul: Bait-bait Pujangga Sepi (2022) dan Sebilah Lidah (2023). Buku antologi puisi bersamanya berjudul: Suara-suara dari Gemuruh Selat (Jazirah Empat Belas – 2023), Sebuah Kota Menyambutku dengan Secangkir Robusta (Indonesia Coffee Summit – 2023), RendezVOUS (Bali Politika – 2023), Pagelaran: Puisi Yogya Istimewa (2023), Lukisan Bumi (2023), Alam Sejati (2022), Puisi untuk Dokter (2022).
.
MATEMATIKA CINTA. MATEMATIKA CINTA.
Leave a Reply