Puisi Muhammad Rifan Prianto dan Ilda Karwayu (Koran Tempo, 28 Juli 2024)
PERCAKAPAN SETELAH LEWAT TENGAH MALAM
.
Setelah hari beralih
lebih dini, percakapan menjadi kompas
kehilangan kutub. sedang kita
adalah Nuh bagi bahtera masing-masing.
terombang-ambing
di waktu yang keruh.
.
Dan kata-kata berlompatan seperti
paus yang menelan Yunus. kepala
mengaliri arus bercabang.
entah arus mana yang mengantar
kata tanya menuju pelukan Maria.
.
Sudah pukul tiga,
dan percakapan bagai mimpi
saat demam mendera. matahari
menggelembung di barat, bumi
seperti papan selancar, dan kita kembali
menjadi manusia purba.
.
Hampir pukul lima,
tapi kita belum juga mengerti tentang
ayam dan telur siapa lebih dulu nyata,
atau mati dan hidup siapa yang
lebih benar mengerikan.
.
2024
.
.
Muhammad Rifan Prianto lahir di Jakarta, 2001. Ia sedang menyelesaikan studi S-1 di Universitas Pendidikan Indonesia. Aktif bergiat di Arena Studi Apresiasi Sastra (ASAS) UPI. Beberapa tulisannya dapat dijumpai di media digital.
.
.
.
A BACHELOR (2)
.
seberapa jauh kedua matamu dilempar
lalu ditendang jadi bola judi sepanjang usia
.
seberapa elastis perut dan paha menumpuk lemak
sebelum dipanggang jadi santapan di meja bursa
.
efek
kerut dan perut bertukar rupa
efek
.
santapan di meja sebelum bursa dipanggang
seberapa lemak paha menumpuk perut elastis dan
.
jadi usia judi lalu bola ditendang sepanjang
jauh matamu dilempar kedua seberapa
.
2024
.
.
Ilda Karwayu menulis puisi serta karya fiksi dan nonfiksi. Buku puisinya yang berjudul Binatang Kesepian dalam Tubuhmu (2020) masuk nominasi Penghargaan Sastra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun 2022. Ilda aktif berkegiatan di Komunitas Akarpohon Mataram dan Sekolah Pemikiran Perempuan (SPP).
.
PERCAKAPAN SETELAH LEWAT TENGAH MALAM.
Leave a Reply