Ahmad AC, Fajar Makassar, Puisi

KEPERGIAN SANG GURU; DI BALIK TIRAI BAMBU; BOM BULAN MEI

4.5
(2)

KEPERGIAN SANG GURU

(Takziah kepada AGH Sanusi Baco, Lc)

.

Kepergianmu di awal malam

membuat langit meredup

“Engkau menyongsong panggilan nabi,” katamu

Canda yang engkau sisakan

masih membahak dalam seguk

Lambaian rindu tak kuasa

menahan dedaunan gugur

.

Aku berkisah tentangmu pada suatu masa;

Ketika gelegak dendam

dan benci berpilin di kalbu

Engkau menyiramnya

dengan kalimat berbulir salju

Petuahmu lembut menyusup

rongga hati nan galau

.

Engkau lama berputar

di rembulan bertabur bintang

Kami masih belajar

dalam buaian sinar mentari

Selalu mendapat sinarmu menembus tirai

Bagai purnama membagi

cahaya penuh misteri

.

Pulanglah Guru, bekalmu telah cukup

bermukim di barzah;

Jika kelak engkau rindu tabuhan rebana

Lantunan shalawat badar membahana

Kubisikkan lewat doa-doa di atas sajadah!

.

Makassar, 160521

.

DI BALIK TIRAI BAMBU

.

Kujabat tanganmu lembut

Engkau jabat tanganku berbulu

Tak ada getar kalbu

Hanya kobaran rindu

.

Lima purnama tidak bertemu

Kita berpagut bersimbah peluh

Mengurai hari-hari berlalu

Di kanvas waktu yang tak jemu

.

Kita bosan pandemi belum berlalu

Kita mengutuk koruptor bersekutu

Para penjilat tak malu-malu

Membawa pekerja dari tirai bambu

.

Makassar, 170521

.

BOM BULAN MEI

.

Bom meletus bulan Mei,

taburkan dendam dan benci

Menjarah tanah warisan para nabi

Darah berceceran, tangis meratapi hari

Langit bertabur mesiu tak jua henti

.

Beribu jasad telah terkubur reruntuhan

Tulang belulang berserakan mencari nisan

Tangisan yatim piatu bersahutan

Doa dan jeritan kaum perempuan

.

Aku bersedih menatapmu di tabung kaca

Kita hanya geram tak berdaya

Engkau serak mengutuk lewat suara

Bom di Gaza belum mereda!

.

Makassar, 180521

 .

 .

Dr. Ir. Ahmad AC, MM. Dosen Tetap Program Pascasarjana/S2 Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

Loading

Leave a Reply

error: Content is protected !!