Cerita Anak Evi Wahyu Lestari (Kompas, 15 Agustus 2021)
SUDAH beberapa hari ini Rara nampak murung di rumahnya di daerah Semanding, Tuban, Jawa Timur.
“Wajah Rara tidak cantik lho kalau cemberut. Apa yang membuat Rara sedih?” tanya Ibu.
“Rara ingin sekali jalan-jalan ke tempat wisata, Bu. Rara bosan di rumah terus,” jawab Rara sedih.
“Oh, itu penyebabnya. Kita kan belum boleh pergi ke mana-mana, Rara. Saat ini banyak tempat wisata yang ditutup, agar pandemi bisa diatasi.”
Ibu lalu mencoba mencari cara, agar Rara tidak murung lagi. Tak berapa lama, Ibu menemukan sebuah ide. “Rara, Ibu akan mengajak kamu jalan-jalan. Mau tidak?”
Mata Rara berbinar mendengar perkataan Ibu.
“Ayo ikut Ibu!” kata Ibu sambil menggandeng Rara.
Rara kebingungan, karena Ibu malah mengajaknya ke gudang di belakang rumah. “Kita mau jalan-jalan ke mana, Bu?”
“Bantu Ibu membawa tumpukan majalah-majalah bekas ini ke dalam rumah, ya! Nanti Ibu ceritakan perjalanan kita.”
Rara dan ibunya lalu mengangkat puluhan majalah bekas ke dalam rumah. Ibu kemudian menyiapkan sebuah buku gambar ukuran besar, gunting dan lem.
“Kita akan berkeliling nusantara di dalam buku wisata,” jelas Ibu kemudian.
“Rara belum mengerti, Bu,” ungkap Rara.
“Rara ingin pergi ke mana?” tanya Ibu.
“Rara ingin berkunjung ke Keraton Yogya dan mendaki ke Gunung Bromo.”
Ibu tampak seperti mengingat sesuatu. “Ibu ingat. Keraton Yogya, dan juga Gunung Bromo pernah ada dimuat di rubrik wisata di majalah-majalah yang dahulu Ibu langganan ini. Baiklah, Rara sekarang cari gambar-gambar Keraton Yogya dan Gunung Bromo di majalah-majalah ini. Kalau sudah ketemu, kamu cari lagi gambar-gambar tempat wisata lainnya yang ingin Rara kunjungi. Nanti, gambar-gambar yang sudah Rara pilih, lalu kamu gunting dan tempelkan di buku gambar yang sudah Ibu siapkan. Nanti kita akan menghias buku gambar itu bersama-sama,” jelas Ibu.
Mendengar penjelasan Ibu, Rara mulai paham bahwa hari ini Rara dan Ibu akan membuat kliping buku wisata. Rara begitu bersemangat mencari gambar-gambar tempat wisata di Tanah Air di majalah-majalah, kemudian Rara menggunting dan menempelnya di buku gambar. Rara juga menuliskan nama tempat wisata berikut nama provinsinya di bawah gambar.
Rara kini tampak ceria dan tidak murung lagi. Ibu lalu membantu Rara menghias sampul buku gambar besar itu dengan kertas bekas bungkus kado.
“Coba lihat, Bu, buku wisata ini bagus sekali!” kata Rara.
Ibunya mengangguk.
“Sekarang Rara jadi banyak tahu tentang tempat-tempat wisata di Indonesia. Nanti saat kita sudah boleh bertamasya lagi, Rara ingin mengunjungi tempat-tempat ini, Bu,” kata Rara semangat.
Ibu bangga dengan kreasi Rara hari ini. Rara juga senang karena pengetahuannya semakin bertambah. ***
.
.
Leave a Reply