Puisi-puisi Marjudin Suaeb (Kedaulatan Rakyat, 01 April 2018)

Fenomena Banjir di Jakarta ilustrasi Siti Rianisa Septiani/Google
Semisal Riak Sungai
Siapa sungai terlentang
Mengular hulu-hilir
Muara di lautan bijak
Barangkali gempa kemarin
Meretaki bumi jadi jalur kali
Menggiring air hingga tak banjir
Siapa sungai rela disampahi
Ditambangi dikambinghitami
Diirigasi ke sawah padi
Lalu jadi tak sekedar kenyang
Tapi jadi hidup dan menghidupi
Sst,.. kembalikan sungaiku
jadi jernih dengan riak alami
Yk, 2018
Semisal Bunga
Kerna pagi semisal bunga
Pandang dan ciumi sederhana
Barangkali kelak membuah
Petik dan cicipi sederhana
Kerna hidup sebagai bunga
Fahami dan jalani sebatas usia
Barangkali kelak terperangah
Kebenaran tak berpihak padanya
Betapa tak mudah berkata tidak
Betapa tak mudahnya membenahkan
Bertahan setia tak seindah bunga
Sebagaimana janji yang ternyanyikan
Yk feb 2018
Menyapa Air Bah
Jangan, jangan kau bendungkan
Alirkan saja ke mana ia mau
Kembalikan habitat cara berair sejati
Jangan terlalu serakah kuasai
Kerna aku cuma air ayat alami
Kembalikan cuaca pada musimnya
Kerna aku cuma air, tak mau rekayasa
Jangankan hujan, sungai dalam bumi
pun bisa aku banjirkan
Jangan, jangan kau tebang habis
hutan sisa sahabat asli akar airku
Ia hutan cuma milik tatanan hidup
dan kehidupan
Hmm, mari kita suka tanam
setiap hari….
Yk. 2018
Sajak Cinta Sang Nabi Agung
Terima kasih siapa tak terkata
tapi sampai
tak tergenggam
tapi tersimpan
Tersujud aku padamu, ya, Nabi Agung
Tersungkur aku di sajadah cintaMu
Gemetaran ini jiwa
Gemetaran angin, udara, dedaunan dan
serangga
Terasa dan ternyata
kehadiran kau, ya, Nabiku
Di sini
Di majlis maulidurrasul
shalawatan semalaman i ni
Senandung bedug, senandung degub
jantung hatiku
Salam padamu penghulu para nabi
Salam padamu dan berkahi kami
Tanpa terutus-Nya kau
Jadi apa ini jiwa
Terusak-rusak moral pekerti manusia
Harga wanita terhina-hina
Murah darah murah berhala
Ya, ya Nabi Agungku, hadirlah kau
dalam hatiku
Yk. 2018
Leave a Reply