Kedaulatan Rakyat, Najib Nugroho, Resensi Buku

Mantiq, Berpikir Benar Berpemahaman Baik

Mantiq, Berpikir Benar Berpemahaman Baik - Resensi Buku Najib Nugroho

Mantiq ilustrasi Istimewa

4
(4)

Oleh Najib Nugroho (Kedaulatan Rakyat, 05 Oktober 2021)

KALAU dalam tata bahasa Arab kita mengenal nahwu sebagai alat penertib bahasa, maka mantiq atau logika menempati posisi sebagai alat penertib pikiran.

Mantiq mempunyai posisi yang istimewa dari kajian ilmu lainnya, di mana Al Ghazali pernah menyampaikan dalam kitab ‘Al-Mustashfa’ bahwa Man la yahithu bih fala tsiqata bi’ulumihi ashlan. ‘Siapa tak menguasai mantiq, ilmunya tidak dipercaya’. (hal 14)

Belajar mantiq setidaknya ada dua keuntungan yang bakal di dapat. Keuntungan pertama yakni seseorang akan lebih terarah dalam menentukan model cara berpikir. Mudahnya, seseorang akan dibawa untuk berpikir secara benar, sehingga pikiran tidak akan terjerumus ke dalam kesalahan berpikir.

Selain itu, dengan ‘pisau bedah’ mantiq, seseorang dapat mencerna serta dapat membedah kerumitan sebuah pemahaman. Hal ini senada dengan fungsi mantiq yang terkandung dalam bait ‘Sullam’, Faya’shim al-afkar ‚’an ghayy alkhatha # wa’an daqiq al-fahm yaksyif al-ghitha. ‘[Mantiq atau logika berfungsi untuk] menjaga pikiran agar tidak terpeleset ke dalam kesalahan, dan (juga) menyingkap tabir yang menyelimuti rumitnya pemahaman’(hal15).

Keuntungan kedua, bahwa mantiq atau logika adalah ‘bahasa’ universal yang dengannya komunikasi dapat terjalin dengan semua orang dari latar belakang apa pun yang mau diajak berpikir rasional (hal19).

Judul Buku : Mantiq (Catatan Ngaji Logika Al-Ghazali)
Penulis : Azis Anwar Fachrudin
Penerbit : IRCiSoD, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, Mei 2021
Tebal : 222 Halaman
ISBN : 978-623-6166-39-0

Sebagai ‘hayawan nathiq’- hewan yang berpikir, manusia merupakan spesies yang memiliki differensia (fashl) yakni pada kemampuan berpikirnya. Kemampuan ini tidak diberikan oleh Tuhan kepada spesies yang lain.

Dari pemahaman inilah semua manusia yang ‘mau diajak berpikir rasional’ (seperti yang penulis sebutkan sebelumnya), dapat terjalin dialog atau komunikasi tanpa melibatkan unsur latar belakang yang seringkali atribut itu menjadi penghalang.

Baca juga  720 Hari Kesepian

Setidaknya dengan mantiq inilah ada kesamaan yang dapat menjadi landasan untuk duduk bersama dan saling berdialog. Dalam tradisi Yunani kuno pun, logika menempati salah satu dari trivium (pertigaan jalan), di mana trivium meliputi gramatika, logika dan retorika (hal15).

Gramatika berguna agar bahasa tersampaikan dengan tertib; mantiq (logika) berfungsi agar pikiran logis; dan retorika bermanafaat agar makna dapat tersampaikan dengan efektif dan sesuai konteks.

Tentu, buku ini sangat cocok untuk dibaca dan diambil manfaatnya bagi semua kalangan. Karena, mantiq tidak memandang latar belakang seseorang, hanya saja mantiq sedikit mensyaratkan bagi seseorang yang mau diajak berpikir rasional. Selamat membaca! ***

.

.

Najib Nugroho, penikmat buku dan sastra.

.
Mantiq, Berpikir Benar Berpemahaman Baik. Mantiq, Berpikir Benar Berpemahaman Baik.

Loading

Average rating 4 / 5. Vote count: 4

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

error: Content is protected !!