Alya Salaisha – Sinta, Koran Tempo, Puisi, Rion Albukhari

MALAM KEENAM – AKU BUKAN LAKON

MALAM KEENAM - AKU BUKAN LAKON - Puisi Alya Salaisha – Sinta dan Rion Albukhari

MALAM KEENAM - AKU BUKAN LAKON ilustrasi Imam Yunni/Koran Tempo

5
(2)

Puisi Alya Salaisha – Sinta dan Rion Albukhari (Koran Tempo, 17 Oktober 2021)

MALAM KEENAM

.

ini sudah malam keenam

di bulan September, aku

duduk sambil menengadah pada

kalender tubuhmu yang terbuka

kumasuki setiap angka di sana

menyisipkan rahasia yang tak pernah

dipecahkan, menguliti kisah

yang tak akan didongengkan

.

dalam sampul biru, kutinggalkan

catatan di tubuhmu. tak pernah

kujadikan puisi. kubiarkan saja

seperti bekas ciuman. esok pagi

kau aduk dalam secangkir robusta

: wangi kopi lekat di rambutmu

tercium hingga di ke indraku

.

malam, semakin usang

sambil mengukur gelap aku bersiap

menggambar satu ciuman lagi

pada tubuhmu yang paling sembunyi

.

Bandar Lampung, September 2021

.

.

.

Alya Salaisha — Sinta adalah nama pena Purbarani Sinta Hardianti. Perempuan kelahiran Jombang ini menulis puisi sejak 2010, yang dimuat di beberapa media. Buku puisinya berjudul Taman Terakhir (2017).

.

.

.

AKU BUKAN LAKON

: Shakespeare

.

Aku bukan si Balthasar bodoh yang akan membiarkanmu menikam diri sendiri. Tidak juga Capulet atau Montaque yang akhirnya berdamai dengan keadaan setelah kematian putra dan putri mereka menjadi jembatan indah, di lembah dendam dan permusuhan. Ah ya, dendam. Ah ya, permusuhan. Kita sering berada di gelanggang ini. Menjadi dua ekor banteng yang saling mengamuk. Tidak mendengar bisikan satu sama lain. Tidak mendengar suara kerinduan masing-masing. Tidak mengenal apa-apa selain benci; yang merupakan kata lain dari cinta tak tuntas. Tapi toh akhirnya semua kemenangan tidak pernah kita dapatkan. Namun tetap; aku bukan si Balthasar bodoh yang akan membiarkanmu menikam diri sendiri. Begini sajalah aku. Bukan lakon atau apa. Asing dan jauh. Tapi ingat saja ini; saat tikaman datang; aku tidak lari sedepa pun dari pangkuanmu.

Baca juga  “Anak ini Mau Mengencingi Jakarta?”

.

Koto Berapak, 26 Juli 2021

.

.

.

Rion Albukhari lahir di Limau-Limau, Bayang Utara, Pantai Barat Sumatera. Mahasiswa ilmu sejarah Universitas Andalas ini menulis puisi dan esai. Buku puisi perdananya adalah Inilah Sajak Terakhir.

>

Aku bukan si Balthasar bodoh yang akan membiarkanmu menikam diri sendiri. MALAM KEENAM – AKU BUKAN LAKON. MALAM KEENAM – AKU BUKAN LAKON.

Loading

Average rating 5 / 5. Vote count: 2

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

error: Content is protected !!