Puisi-puisi Agus Widiey (Bhirawa, 12 November 2021)
AMUK RINDU
.
Rinduku bertalu-talu menyebut namamu
ketika bentangan jarak semakin menjadi-jadi
bahkan di sini aku hampir gila
menanggungnya gerah dengan tabah
seperti musim kemarau yang menceracau
di tubuh waktu dan di dadaku
.
Gemuruh kecemasan sempurna menampar
wajah-wajah sunyi di malam hari
dan menyusur kesiur angin kelam
.
Maka rindu berkecamuk
dalam hati yang kian remuk
sebab jarak tak bisa diwiru
.
Inilah sesungguhnya amuk rindu
yang tak mengenal waktu
.
Batuputih, 2021
.
.
.
TANGIS RINDU
.
Hujan di kampungku deras, kekasihku
akan tetapi lebih deras tangisku
ketika mengingat kabut kenangan
yang berkeliaran di langit angan
.
Hujan di kampungku lebih deras, Kekasihku
ia berderu dari waktu ke waktu
tapi usia musim tidak menentu
bila amuk berahi sudah memburu
dan tersesat dipelukan rindu.
.
Sumenep, 2021
.
.
.
HATIKU SEMBILU
.
Ketika rindu masih bertalu-talu
dan tak kunjung sampai padamu
maka gelisah akan sempurna berkelana
menyusuri jiwaku yang terlena
.
Sementara waktu terus saja berlalu
menghanyutkan kesunyian di lubang hatiku
adapun bayang-bayang berkeliaran
menitahkan sembilu sepanjang zaman.
.
Sumenep, 2021
.
.
.
JIKA AKU MATI
.
Jika aku mati
kuburlah dalam puisi
agar lebih abadi
lebih tenang menikmati sepi
.
Jika aku mati
rindukan aku dengan senang hati
dan jika engkau ingin menemui
bacalah sajak-sajakku ini.
.
Sumenep, 2021
.
.
.
JARAK YANG BERTELUR PUISI
.
Ketika jarak membentang
maka rindu akan berkalang
bersarang dalam hati yang sepi
lalu bertelur sebilah puisi.
.
Batuputih, 2021
.
.
.
Agus Widiey. Lahir di Batuputih, Sumenep, Madura, 17 Mei 2002. Sekarang masih tercatat sebagai santri aktif pondok pesantren Nurul Muchlishin Pakondang, Rubaru, Sumenep, Madura. Siswa kelas akhir MA Nurul Muchlishin. Puisi-puisinya tersiar di pelbagai media seperti Radar Madura, Harian Bhirawa, Harian Sib, Radar Pekalongan, Takanta Id, Tajdid Id, Nolesa Id, Riau Sastra, Dermaga Sastra, NU Online, Puisi Alit, Puisi Pedia, dan antologi puisinya antara lain Rumah Sebuah Buku (2020), Hidup Itu Puisi (2020) dan Subuh Terakhir (2020).
.
.
Leave a Reply