Puisi-puisi Dwi Rahariyoso (Koran Tempo, 13-14 Juli 2019)

Pohon Mati ilustrasi Istimewa
Lais
Akulah ikan bening dari hulu jantung surga
di tengah keruh arus para perambah
yang hilir mudik sepanjang kepala
Buyutku yang belida dan moyangku tapah
menelan kutukan sumpah serapah
dari kaum manusia yang angkara
Tubuh-tubuh mereka lenyap
dari batang dan sungai yang gelap
dan menitis kerdil padaku
Sebelum tuba dan jala merajalela
simpanlah wasiatku pada riak yang kaku
di lubuk-lubuk yang mulai kering
dipenuhi sampah
kelak, kematian demi kematian
dilahirkan sungai
pelahan-lahan dari hulu ke hilir
segala yang berair berganti pasir
dan debu yang kekal mengasinkanku
dalam kesia-siaan belaka
2018
18 total views, 4 views today
Pages: 12
Leave a Reply