Oleh Sulis Nashwa Kirana (Lampung Post, 24 Maret 2019)

Tongkat Keberuntungan ilustrasi Sugeng Riyadi/Lampung Post
KERAJAAN awan memiliki seorang raja yang sangat Arif dan bijaksana, bernama Mandala. Ia mempunyai seorang putra yang bernama Pangeran Panjinata. Namun sayang putra sang raja sangatlah berbeda dengan sang raja. Pangeran Panjinata anak yang malas, merasa sebagai anak seorang raja, maka ia tak perlu bersusah payah belajar. Menurutnya semua keinginannya bisa dipenuhi oleh ayahnya. Melihat kelakuan anaknya, raja sangat sedih. Kemudian terpikirlah olehnya untuk menyerahkan pendidikan putranya kepada mahaguru terbesar di kerajaannya yakni Ki Saka.
Setelah beberapa bulan Panjinata belajar di padepokannya Ki Saka. Padepokan Ki Saka mengadakan perlombaan menunggang kuda. Pangeran Panjinata pun akan turut serta dalam perlombaan tersebut. Menjelang hari perlombaan, semua murid Ki Saka berlatih dengan giat. Namun tidak dengan Pangeran Panjinata, ia bermalas-malasan dalam berlatih. Ia mengganggap menunggang kuda adalah masalah mudah jadi tidak perlu bersusah payah untuk latihan.
Hari perlombaan pun tiba, semua peserta lomba sudah berada di garis awal begitupun Panjinata. Melihat semua peserta sudah siap kemudian Ki Saka memberi aba-aba dengan sebuah bendera putih. Ketika bendera yang dipegang Ki Saka diangkat ke atas, semua peserta memacu kudanya dengan kencang, supaya lebih dulu sampai di garis akhir.
Hampir semua peserta bisa menunggang dan memacu kudanya dengan baik, kecuali Panjinata. Ia tidak bisa mengendalikan tali kekang kudanya sehingga terjatuh dan terseret oleh kudanya. Melihat hal tersebut Ki Saka kemudian berlari secepat mungkin untuk bisa menolongnya. Akhirnya Panjinata bisa ditolong Ki Saka. Melihat luka-lukanya kemudian Ki Saka membawa Panjinata ke istana untuk mendapat pengobatan.
Keesokan harinya Ki Saka menemui Panjinata di istana.
“Pangeran bagaimana kabarmu?” tanya Ki Saka.
“Sudah lebih baik, Kek,” jawab Panjinata.
“Syukulah kalau begitu. Oya, kakek ke sini membawa sesuatu,” kata Ki Saka.
“Apa itu, Kek?” tanya Pangeran Panjinata penuh rasa penasaran.
“Ini kakek bawakan tongkat keberuntungan,” jawab Ki Saka
![]()
Leave a Reply