Chalvin Pratama Putra, Khossinah, Koran Tempo, Puisi

PESAN DARI SAPPHO

PESAN DARI SAPPHO - Puisi Khossinah

PESAN DARI SAPPHO ilustrasi Imam Yunni/Koran Tempo

4.2
(5)

Puisi Chalvin Pratama Putra dan Khossinah (Koran Tempo, 16 Januari 2022)

TAN, SEORANG TOKOH

.

apa yang mampu kubawa dari telisik jejakmu yang kembara. darah-darah api seperti kabut yang dimainkan tuhan, meloncat-loncat di setiap musim persembahan.

.

moyangku memeram namamu dalam setumpuk beras, seperti buah kuini, aroma yang sampai pada tidur jaga kami.

.

kau terlahir tanpa sebilah pedang, golok ataupun bedil-bedil di pinggang. tapi, semasa hidup kau terus berperang, menikam jejak-jejak mujur dan malang. ada belang yang ditinggal: dalam lipatan angin, gulungan ombak pesisir, atau pada keranda orang mati.

.

separuh orang-orang tidak lagi hirau pada namamu yang gadang, sipongang anak payau serupa kuai siamang yang kerap berkisah ketika cucu kami menjuntai kaki di kedai kopi:

.

pada roda-roda zaman yang kau keruk, bersimpul jilatang miang dalam rintihan orang-orang ladang yang tak pandai cara berperang.

.

serupa kuda dilecut angin, kau bawa setandan kaum muda bergeriliya, mengeja perang tak bernama. teratak pecah dalam aliran darah, “alastubirabbikum,” kaji mencari pusara kemana-mana. dusun yang kau tinggal ini dahulu hanya semak belukar, kecipak anak air dan kapareh meliuk-liuk.

.

lalu, di mana aku saat tubuhmu dicengkeram jari-jari besi, di mana aku saat selopanggung adalah muara hayatmu, ketika bedil melepas peluru mengubak kulitmu, mencungkil dagingmu, mengukir tulangmu nun jauh menggapai kematian.

.

sementara, kini catatanmu hanya nyanyian burung serindit. o, sutan kami, o, ninik mamak kami, kini mukim tempat kau terpancar telah mati suri. aduh!

.

lalu apa yang mampu kubawa dari telisik jejakmu yang kembara. darah-darah api seperti kabut yang dimainkan tuhan.

Baca juga  Tulang Rusuk Daun Nangka

.

Bayang, 2021

.

.

.

Chalvin Pratama Putra tinggal di Koto Berapak, Bayang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Anggota Sastra Bumi Mandeh dan Rumah Baca Pelopor 19 ini menulis puisi, cerpen, dan esai yang sudah tersebar di beberapa media.

.

.

.

PESAN DARI SAPPHO

.

Cleis, anakku

Di keramaian ini

Langit Mytilene pancarkan cahaya putih

Ada senyummu

Benderang di tiap larik yang repih

.

Setiap malam

Setiap tidur yang tanpa pejam

Komputer tua itu muncrat darah

Seluruh sudut kamarku berlumur kata-kata

.

Anakku, Cleis

Bila dewasa kelak

Kau telah cukup berani membaca karangan-karangan milikku

Baik itu kalimat pesan yang ambigu

Atau ranting bunga gugur yang kusimpul di ranjang tidurmu

.

Tulislah kembali semampu yang kau hendaki

Bisikkan di telingaku yang mungkin akan, atau bahkan telah tuli

Dengan penuh kebahagiaan

Kujadikan ia sangu menuju mati

Cleis

.

;segala bagimu, tulus aku amini

.

Yogyakarta, 2021

.

.

.

Khossinah, penulis kelahiran Sumenep, Madura, Jawa Timur, ini merupakan mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pegiat di Komunitas Lensa dan Kepul tersebut menulis puisi dan esai di beberapa media cetak, media online, dan antologi bersama.

.

PESAN DARI SAPPHO.

.

Loading

Average rating 4.2 / 5. Vote count: 5

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

error: Content is protected !!