Doa dari Ibu

Oleh Suci Wulansari (Analisa, 05 Mei 2019)

Doa dari Ibu ilustrasi Analisa

MATAHARI mulai menampakkan sinarnya. Seperti biasanya ibu mempersiapkan baju dan sarapan Bima di pagi hari dan tak lupa pula susu coklat yang selalu dimintanya. Setelah mempersipkannya semua Ibupun mulai membangunkan Bima yang sedang tidur di kamarnya.

“Ayo bangun Bima, sudah siang kamu harus sekolah,” ujar ibunya sambil membuka selimut yang masih digulung di tubuh Bima.

“Bentar, Bu, 5 menit lagi,” jawabnya.

“Ini sudah pukul 06.35 WIB, Bima,” teriak ibunya.

Setelah susah payah membangunkan Bima, akhirnya ibu pun kesal dan mengambil sepercik air. Bima pun terbangun.

“Ibu jahat banget siram air ke Bima,” ujar Bima cemberut.

“Kalau Ibu tidak siram kamu nanti terlambat,” ucap ibunya.

Bima pun akhirnya bergegas mandi, sarapan dan pergi ke sekolah. Dalam pelajaran yang disampaikan oleh guru Bahasa Indonesia, tiba-tiba guru lain masuk dan memberikan pengumuman. Pengumuman berupa perlombaan untuk hafalan surah pendek yang diikuti kelas III-kelas V, dan Bima adalah salah satu siswa yang ditunjuk oleh wali kelas untuk mengikuti lomba tersebut .

“Baiklah ibu akan menunjuk siswa dari kelas III yang akan mewakili perlombaan surah pendek ini, ada 5 orang yang akan mewakili yaitu: Andika,Dea, Intan, Bima dan juga Dika. Bagi anak-anak ibu yang mau ikut perlombaan selain 5 siswa tersebut bisa ikut ya, Nak, jangan malu untuk mencoba tapi bagi ke 5 siswa yang ibu tunjuk wajib ikut,” ucap bu guru.

“Baik bu guru,” ucap seluruh siswa.

Setelah pulang dari sekolah, ia pun lekas menemui ibunya, “Bu, Bima takut,” ujarnya.

“Takut kenapa, Nak?” tanya ibu.

“Bima disuruh ikut lomba sama bu guru,” ucapnya.

“Gak papa, Nak, kan biar Bima berani,” kata ibunya.

“Bima malu sama bu guru,lombanya di sekolah SMP, bu,” ujar Bima.

“Ibu nanti lihat Bima tampil,” ujar ibunya memberi semangat.

Pages: 12